Partai Politik
Steven Kandou Beber 'Rahasia' PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulut berada di masa kejayaan.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulut berada di masa kejayaan, sudah empat kali secara beruntun calon pilkada dari PDIP selalu mendulang kemenangan. Wakil Ketua PDIP DPD Sulut, Steven kandou membeberkan rahasianya, Selasa (15/1/2013).
Menurut Kandou, 2013 merupakan tahun strategis bagi PDIP secara nasional dan tingkat Provinsi Sulut. Ini juga tahun terakhir sebelum legislatif dan pemilihan Presiden. "Pilkada-Pilkada itu sasaran utama kita untuk pemilihan legislatif dan presiden. Totalitas signifikan di situ Pilpres, Pilkada maupun sebaliknya. PDIP tak mau main-main setelah merasakan rentetan kemenangan 4 kali secara beruntun," jelasnya.
Kemenangan ini menurutnya akan menjadi semangat dan menjadi ukuran keberhasilan strategi PDIP. Namun di sisi lain, momentum kemenangan Pilkada jangan membuat terlena atau besar kepala. Ia tak memungkiri banyak partai-partai rival semakin mencari tahu bagaiamana strategi PDIP. "Apa strategi yang kita pakai? Startegi kita adalah gotong royong, tidak hanya pasangan itu yang bekerja tidak hanya kabupaten kota di tingkat tersebut DPD maupun struktural partai Di sulut, anda lihat sendiri bagaimana gotong royong kita sangat bagus. Dari Talaud sampai Bolsel, Sitaro, Sangihe hingga Minahasa Tenggara," katanya.
Begitu juga dengan pimpinana legislatif maupun eksekutif semua bantuan ada di laporan dana partai dari tingkat desa hingga kecamatan menyumbang ada yang memiliki jabatan maupun tidak, tak hanya materi tapi tenaga dan pikiran dan diberikan tanggung jawab. "Apalagi dekat dengan agenda pilkada, Minahasa kemarin dari Boltim datang, Ompa Makagansa dari Sangihe bawa tim kesenian kemana-mana, Da Tonny Supit juga turun. Itu yang disebut kolektif kolega atau gotong royang yang berat jadi ringan. Kalau ada yang bilang kita dananya ditopang kuat oleh DPD keliru boleh dicek gotong royong semua seluruhnya bantuan antara Rp 1-25 juta, ini menunjukkan sense of belonging rasa senasib dan sepenanggungan jadi tinggi dan senasib persaudaraan jadi tinggi," jelas dia.
Menurut Kandou, tak dipungkiri, konsituen memerlukan uang tapi uang bukan segala-galanya. Meski demikian menurutnya uang untuk kampanye di Minahasa tak sampai sepertiga dibandingkan calon lain yang sampai angka Rp 30 miliar. Strategi lain adalah mobilitas, integritas calon-calon PDIP dan bagaimana bisa meyakinkan rakyat. "Banyak partai dengan amunisi yang kuat kalau hanya mengandalkan materi tak akan berhasil, harus ditopang oleh empowerment, koordinasi struktural , SDM, program dan ideologi," imbuhnya.
Terkait caleg misalnya, PDIP menurutnya bahkan telah mempersiapkan para caleg sejak tahun 2012, bulan November lalu sudah dilakukan psikotes, tes HIV/Aids hingga narkoba. Psikotes untuk mengetahui di mana kecocokan pribadi dan penempatannya sebagai penopang partai, lalu dilihat pula bagaimana tingkat kebohongan dan sebagainya. Psikotes ini akan mengeliminir sedini mungkin orang-orang yang tak ciook jadi petugas partai.