Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu

Harga Elpiji Tiga Kilogram Tembus 30 Ribu

Harga isi ulang elpiji tiga kilogram di Kotamobagu meroket .

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU – Harga isi ulang elpiji tiga kilogram di Kotamobagu meroket . Jika biasanya harga gas isi ulang tak lebih dari Rp 20 ribu, kini menembus Rp 30 ribu per tiga kilogram. Dengan demikian, kenaikan tersebut  capai 50 persen.

“Sudah beberapa hari terakhir ini isi ulang gas elpiji jarang sekali ditemukan. Memang langka. Jika pun ada, harganya sangat tinggi. Terakhir saya beli, Rabu (26/12/2012) malam, harganya Rp 30 ribu,” ujar Udin Mandar, warga Sinindian, Kamis (27/12/2012).

Dikatakan, biasanya dia membeli isi ulang elpiji masih di lingkungan tempatnya tinggal.  Namun Rabu kemarin, dia harus mencari sampai ke Kelurahan Biga. “Saya mencari sampai isi ulang tersebut ke Matali, Poyowa dan Motoboi. Akhirnya dapat di Biga,” kata Udin.

Dia juga sempat mendatangi beberapa Stasiuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), namun hasilnya tetap nihil. Yang dijual di SPBU tersebut ternyata bukan isi ulang tiga kilogram tapi 12 kilogram. Udin sempat berpikir untuk membeli tabung 12 kilogram, namun urung karena harganya tak terjangkau.

Hal yang sama dialami oleh Salilo, warga Sinindian. Dia mengeluh susah mendapatkan bahan gas isi ulang tersebut. “Sudah beberapa pecan terakhir ini. Namun kelangkaan semakin para menjelang Natal ini,” kata dia menambahkan.

Kelangkaan juga tidak hanya di daerah Sinindian. Warga Motoboi Kecil juga mengeluhkan hal yang sama.  Ila Kobandaha mengatakan harga elpiji isi ulang di warung-warung yang di kelurahnya mencapai Rp 24 ribu per tiga kilogram. “Itu pun setengah mati mendapatkanya,” kata dia.

Kepala Bagian Administrasi Ekonomi Pemkot Kotamobagu Hidayat mengatakan mahalnya isi ulang elpiji tersebut kemungkinan besar karena permintaan yang tinggi saat hari raya. “Hukum pasar. Permintaan tinggi, maka harga memang bisa jadi naik,” kata Hidayat di Hotel Senator, Kotamobagu.

Kelangkaan tersebut juga, lanjut dia, kemungkinan karena angka ril pengguna elpiji dengan data milik pemerintah berbeda. Dia mengatakan, saat ini semakin banyak yang memakai bahan bakar elpiji. “Awalnya kan masyarakat tapi sekarang justru semakin banyak yang beralih ke gas,” tambah dia.

Ditambahkan, permasalahan tersebut menjadi perhatian pemerintah. Pada rapat evaluasi penggunaan elpiji antara pemerintah kabupaten/kota dengan Pemprov Sulut memutuskan untuk mendata kembali pengguna bahan bakar elpiji. Dengan demikian, pasokan gas juga disesuaikan dengan pengguna.

Menyangkut masalah yang dialami warga Kotamobagu saat ini, Hidayat berjanji akan melakukan pantauan langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi ril yang terjadi. Usaha lain yang akan dilakukan adalah meminta pasokan  kepada pihak Pertamina.
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved