Boltim
Dinkes Boltim Lakukan Fogging
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM-Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus melakukan fogging atau pengasapan dalam rangka mencegah penularan Demam Berdara Dengue (DBD).
Kadis Dinkes Dokter Jusnan Mokoginta mengatakan pemberantasan penyakit menular terus dilakukan pihaknya melalui pengasapan. Katanya tim yang tergabung dalam Medical Mobile Center (MMC) dengan seriusnya memerangi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dewasa tersebut.
"Untuk jentik-jentik nyamuk di aplikasikan langsung oleh masyarakat melalui Jumat bersih dan penerapan 3 MPlus disempurnakan dengan penaburan bubuk abatisasi serta kaporit untuk pencegahan agar tidak terjadi kasus tambahan," ujar Jusnan, Minggu (16/12) melalui telepon.
Jusnan mengatakan pemberantasan nyamuk dewasa ini lewat fogging. Setelah dilakukan di Buyat Bersatu dan Motongkad. Kini pihaknya melakukan pengasapan di Ibukota Kabupaten yakni Desa Tuyuyan. "Sementara berjalan dan berhasil di fogging antara lain Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, Masjid, gereja dan sekolah serta 400 rumah," ungkap Jusnan.
Koordinator tim, Aviv Mario Sangki, mengatakan bahwa jumlah kasus DBD sampai dengan hari ini minggu 16 Desember 2012 sudah mengalami peningkatan dari bulan November tercatat 24 kasus sekarang menjadi 27 Kasus. "Ini adalah perang," terang Aviv.
Angka tersebut sudah termasuk beberapa kasus yang masih dinyatakan suspec. Tingginya kasus DBD membuatnya bersama tim benar-benar serius memeranginya yang dibantu oleh masyarakat dan kader yang ada di desa, seperti juru pemantai Jentik atau Jumatik.
Sementara
itu, terkait dengan pelaksanaan Fogging di Ibukota Kabupaten mendapat
apresiasi warga. Maurits Mamonto misalnya menyatakan dukungan
setinggi-tingginya kepada dinas Kesehatan yang benar-benar menseriusi
perang dengan nyamuk penyebar penyakit mematikan ini. "Jika dibiarkan
aka mengakibatkan peningkatan kasus yang lebih banyak lagi dan dapat
menimbulkan kematian," Maurits yang juga sebagai Anggota DPRD Boltim
ini. (Ald)