Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Bayi Kembar dalam Ember

Kesaksian Novi Wurangian atas Kematian Dua Bayi Kembarnya

Selain meraung, ia tak henti memaki dirinya sendiri.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
zoom-inlihat foto Kesaksian Novi Wurangian atas Kematian Dua Bayi Kembarnya
IST
Posisi mayat dua bayi kembar tiga yang tewas dalam ember.
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Warga Kelurahan Winangun Satu Lingkungan Tiga heboh.

Sepasang anak kembar berusia tujuh bulan yaitu Raldo dan Ralfa ditemukan tewas dalam loyang hitam berukuran besar berisi air pada kamar mandi di samping kanan rumah yang ditinggali Novi Wurangian.

Peristiwa itu terjadi Sabtu (8/12/2012) sekitar pukul 11.30 Wita, kala Novi sedang keluar rumah dan dua kakak si kembar yaitu Ekel (10) dan Timothy (8) tengah bermain di depan rumah.

Saat ditemukan, dua bayi kembar itu berada pada posisi saling membelakangi. Entah maksudnya apa, pembunuh kedua bayi yang masih misterius itu meletakkan sebuah gayung biru di antara keduanya.

Raldi, seorang bayi lagi yang masih saudara kembar kedua bayi yang tewas itu ditemukan dalam keadaan selamat di atas pembaringan kamar depan.

Vicky Karawan, seorang saksi mata menyatakan, ia dan para tetangga dikabari Ekel tentang adanya pencuri yang mengendap - endap dalam rumah mereka. "Waktu itu, ia memberitahu ada pencuri," tuturnya.

Mendapat kabar itu, Vicky lalu bergegas ke rumah Ekel. Ternyata, bukan hanya Vicky yang dikabari. Buktinya, rumah itu telah ramai dengan orang - orang.

Melihat orang - orang itu hanya melihat saja, Vicky memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah.  

Bersama dengan Alo, keduanya membekali diri dengan sebatang kayu lalu masuk ke dalam rumah lewat samping kanan.

Melewati pintu, keduanya langsung menemukan kamar mandi. Betapa kagetnya Vicky, ketika ia melongok ke dalam dan melihat kedua bayi itu dalam kondisi mengenaskan. "Sangat terkejut sekali," tuturnya.

Beberapa warga lalu masuk lebih dalam lagi ke rumah itu. Pekik terdengar, ketika satu bayi yaitu Raldi ditemukan warga di atas pembaringan. 'Sebelum itu, kami belum tahu, jika pemilik rumah ini punya bayi kembar tiga," kata seseorang sambil menyebut keluarga korban memang tertutup.

Warga kemudian menghubungi aparat kepolisian. Setengah jam kemudian, datang aparat gabungan dari Polresta Manado dan Polsek Wanea.

Novi Wurangian, ibu dari si kembar tampak sangat terpukul dengan kejadian itu. Sambil memeluk Raldi, ia terus menyebut nama Raldo dan Ralfa. "Ado kasiang, kiapa jadi bagini," tuturnya.

Seolah dunia ini sudah kiamat sebelum waktunya, ia terus meraung - raung meminta anaknya kembali.

Selain meraung, ia tak henti memaki dirinya sendiri. "Kiapa kita se tinggal pa dorang kang," sebutnya.

Novi bertutur, sejam sebelum kejadian dirinya keluar rumah menuju supermarket untuk beli susu dan pempers buat ketiga anaknya.

Novi yang tengah memeluk satu bayi lantas meletakkan bayi yang tengah dipeluknya pada pembaringan.

Segera, bayi itu bergabung dengan dua saudaranya. "yang meninggal adalah yang pertama dan ketiga, yang tersisa adalah yang kedua," sebutnya.

Sebelum pergi, ia berpesan pada Ekel dan Timothy untuk menjaga ketiga adiknya.
Belanja hampir rampung, ia dapat telepon dari seorang saudaranya tentang kematian itu. "Sampai di rumah sudah banyak polisi," sebutnya.

Berdiri tak jauh dari ibunya, Ekel dan Timothy telah hilang cerianya sejak melihat kedua adiknya yang tak bernyawa dibawa anggota polisi dari kamar mandi menuju mobil patroli. Sebelum kejadian, keduanya asyik bermain neka di jalan depan rumah itu.

Ekel, yang mengaku melihat jejak kaki di dalam rumahnya terus diam, sementara ibunya menangis menjadi - jadi.

Diamnya Ekel itu, tanda jiwanya terpukul akibat melihat mayat dua adiknya serta jejak kaki pembunuh berdarah dingin itu.

Ditanya tentang apa yang ia lihat, Ekel terus mengulang - ngulang tentang jejak kaki itu. "Saya melihat ada jejak kaki," sebutnya.
Kapolsek Malalayang, AKP Suharman menyatakan, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan misterius itu. "Kami masih melakukan penyelidikan," katanya.

Selain memasang police line di kamar mandi, aparat pun telah mengambil sidik jari dari barang - barang yang ada di sekitar TKP. "Kami masih melakukan penyelidikan," sebutnya.

Waktu ditemukan, ujar Suharman bayi itu sudah meninggal. Lanjutnya, kedua bayi malang itu telah dibawa di RS Kandou untuk diotopsi. 'Ibunya serta para saksi, juga telah dimintai keterangan di Polresta Manado," sebutnya.


Sumber : Tribun Manado Cetak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved