Dunia Kerja
Etika Minta Izin Sakit
Awalnya Anda mulai merasakan masuk angin, bersin, hidung berair, lalu tenggorokan gatal.
Jadi, apa yang sebaiknya Anda lakukan? Apakah Anda harus meminum obat flu yang ada dan berusaha keras melawan kantuk saat bekerja. Meminta ijin istirahat bisa jadi perkara yang rumit, terutama ketika pekerjaan sedang menumpuk.
Beritahu rekan kerja
Ketika Anda
mulai merasa sakit dan tak enak badan, Anda tahu itu, tetapi kolega Anda
mungkin tidak akan menyadarinya. Mungkin saja mereka justru terkejut
ketika Anda tidak masuk kerja. Ada baiknya, Anda memberitahukan rekan
kerja jika merasa tak enak badan. Ini adalah cara yang bagus untuk
menguji reaksi mereka. Lihat bagaimana tim Anda merespon, apakah mereka
menaruh simpati atau justru ketakutan?
Ketakutan bisa dipicu oleh deadline di depan mata dan harus menghadapi kenyataan kehilangan satu rekan untuk menyelesaikannya tepat waktu. Reaksi mereka bukan ukuran pertimbangan Anda untuk tetap masuk kerja. Namun pemberitahuan awal ini akan membantu rekan-rekan Anda melakukan antisipasi yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas tanpa kehadiran Anda. Perlu diingat, tak ada yang suka memiliki rekan kerja yang selalu sakit atau terlalu paranoid jatuh sakit. Tidak ada yang suka mendengar seseorang mengeluh sepanjang waktu. Akibatnya saat Anda benar-benar sakit tak ada yang akan percaya.
Membuat segalanya lebih mudah
Meskipun
Anda tidak bisa mengontrol reaksi rekan kerja, namun Anda tetap dapat
mengontrol kondisi kerja yang tak menyusahkan orang lain tanpa kehadiran
Anda. Tentu saja, sakit jarang terjadi dan bukan hal yang direncanakan.
Sebaiknya saat itu terjadi Anda membuat semua orang mudah. Pastikan
semua nomor kontak yang perlu dihubungi tim bisa bebas diakses. Misal,
taruh folder kartu nama di meja kerja. Kalau ada pekerjaan yang perlu
diambil alih sementara oleh rekan Anda, jangan lupa tinggalkan catatan,
laporan, nomor kontak atau hal-hal yang perlu diketahui dan diantisipasi
rekan Anda. Dengan begitu, mempermudah rekan kerja yang terpaksa
kelimpahan beban kerjaan.
Fokus untuk sembuh
Bekerja
saat sakit itu buruk untuk kesehatan Anda sendiri, produktivitas serta
saat harus sosialisasi dengan klien atau kolega. Jadi demi sebuah
produktivas dan kinerja yang baik, Anda sebaiknya beristirahat di rumah
saat sakit. Namun fokuskan pada pemulihan diri, seperti mengunjungi
dokter, makan sehat dan istirahat yang cukup. Hal terbaik yang dapat
Anda lakukan bagi tim Anda adalah kembali ke kantor dalam keadaan bugar
dan kembali bekerja dengan potensi maksimal.