Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jelang Natal

Rabu, Christmas for All Dimulai

Setiap hari diperkirakan anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 100 Juta

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

 TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Rabu (5/12/2012), seluruh rangkaian kegiatan Christmass for All akan dimulai yang dipusatkan di Kota Tomohon. Kegiatan akan diawali dengan Christmass Concert mulai pukul 17.30 Wita, kemudian pada hari berikutnya diisi dengan lomba paduan suara kidung Natal antar kelurahan.

Herry Mogi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tomohon, mengatakan kegiatan Christmass for All untuk menyemarakkan perayaan Natal pada tahun ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 600 Juta yang sudah tertata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2012. “Setiap hari diperkirakan anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 100 Juta,” katanya.

Selain Christsmas for All, pemerintah bersama Tim Penggerak PKK Kota Tomohon juga akan melaksanakan kegiatan lomba paduan suara antar kelurahan. “Lomba paduan suara ini tidak dianggarkan dalam APBD, tapi hasil dari swadaya panitia, dan untuk pendaftaran peserta Rp 200 ribu saja,” kata Lily Solang, Ketua Panitia Lomba.
Setiap kelurahan di Kota Tomohon, kata Lily wajib mengikuti lomba tersebut, dimana Juara I berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 10 Juta, Juara II Rp7,5 Juta, Juara III Rp 5 Juta. Sedangkan, kategori umum Juara I Rp 15 Juta, Juara II Rp 12,5 Juta, dan Juara III Rp 10 Juta.

Johanis Wilar, anggota DPRD Kota Tomohon mengatakan pembiayaan kegiatan tersebut terlampau besar, melihat persiapan yang dilakukan penyelenggara. “Pemerintah mengatakan kegiatan tersebut terpisah, dan tidak sepenuhnya dibiayai APBD. Tapi, diundangan justru tak seperti itu, semua kegiatan disatukan dalam Christmass for All, artinya semua didanai oleh APBD. Jadi, hati-hati untuk donator yang menyumbangkan dana bagi lomba paduan suara,” katanya.

Dengan anggaran sebesar itu, menurut Wilar mestinya peserta tak lagi dipungut biaya pendaftaran. “Kelurahan jangan dijadikan ‘sapi perah’, dengan diwajibkan membayar biaya pendaftaran,” sesalnya.

Hofny Kalalo, anggota DPRD lainnya menilai tempat pelaksanaan kegiatan di pusat kota Tomohon sangatlah tidak representatif, karena panggungnya saja dibuat dari bambu dan berada di lokasi bekas tempat SPBU. “Kalau hujan, pasti tidak akan kedengaran peserta yang membawakan lagu, penilaian pun tak bisa optimal. Baiknya dilaksanakan di dalam gedung seperti di Auditorium Bukit Inspirasi (ABI) Tomohon,” tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved