Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BBM

Irwan Terpaksa Rogoh Kocek Lebih Dalam

Bukan cuma sekali Irwan Dingkol harus mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premiun

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Bukan cuma sekali Irwan Dingkol harus mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premiun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Akhirnya, dia pun kerap memilih membeli bensin eceran yang harganya jauh lebih mahal dari pada di SPBU.

"Dari pada terlambat masuk kerja, saya terpaksa membeli bensin eceran yang banyak berjejer di tepi jalan kendati harus merogoh kocek lebih dalam ," ujar pegawai negeri sipil di Pemkab Bolmong yang berkantor di Lolak  kepada Tribun Manado, Kamis (29/11/2012).

Dia mengatakan sudah berusaha untuk mencari bensin malam-malam. Namun, bensin biasanya sudah habis. Alhasil, dia pun harus berburu bensin bersaing dengan pengendara lainya pada pagi hari sebelum berangkat kerja. "Antrean sudah panjang sebelum SPBU buka. Dan itu bukan cuma sekali dua kali," ujar Irwan.

Tidak hanya Irwan yang terpaksa memilih membeli bensin di eceran. Bahkan, pejabat pun kadang terpaksa membeli di eceran. "Semua kendaraan berplat merah di Kotamobagu harus memakai pertamax. Memang tidak ada antrean, hanya stok juga bisa habis. Akhirnya bukan beli di Pertamina tapi di Pertamini (eceran)," ujar seorang pejabat Kotamobagu berseloroh.

Antrean kendaraan sebelum memasuki SPBU-SPBU di Kotamobagu sudah menjadi pemandangan sehari-hari pada beberapa waktu terakhir ini. Antrean bahkan mencapai ratusan meter dari SPBU. Contohnya antrean di SPBU Kotobangon pada Kamis kemarin yang mengular sampai di Kantor Kelurahan Kotabobagu.   

Utan, seorang sopir angkutan umum trayek Kotamobagu-Moyag mengatakan, para sopir harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bensin. "Tentu saja waktu terbuang untuk mencari sewa (penumpang). Namun kalau membeli eceran tentu akan mengeluarkan duit lebih banyak lagi," kata dia.

Sebab itu, para sopir angkutan umum biasanya memilih mengantre pada siang hari. Hitunganya, pada siang hari tidak banyak penumpang yang bisa diangkut. Dan pagi harinya, sudah ada bensin untuk mengangkut panumpang. "Kalau mengantre pada pagi hari, justru akan rugi lebih banyak," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved