Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Infrastruktur

Trotoar di Walian Rusak, Pertamina Diminta Bertanggungjawab

Kami akan menindaklanjuti semua informasi masyarakat.

Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Keluhan warga Walian I Kecamatan Tomohon Selatan terkait kerusakan trotoar, akibat dilindas kendaraan trailer pengangkut alat-alat berat untuk menopang lancarnya pengelolaan panas bumi, langsung ditanggapi serius PT Pertamina Gheotermal Energy (PGE) Area Lahendong.

Hal itu dibuktikan dengan akan diturunkannya team survey dari Pertamina, untuk mendata kerusakan trotoar yang diakibatkan mobilisasi kendaraan trailer yang menopang pengelolaan panas bumi di Tomohon. “Kami akan menindaklanjuti semua informasi masyarakat, soal kerusakan trotoar akibat dilindas trailer pengangkut alat berat yang digunakan untuk menopang aktivitas pengelolaan panas bumi. Team teknik akan diturunkan untuk melakukan survey,” jelas Arie Turangan, Humas PT PGE Area Lahendong, kepada Tribun Manado, Selasa (27/11/2012).

Turangan belum memastikan apakah pihaknya akan langsung melakukan perbaikan trotoar tersebut, sebab akan dipastikan terlebih dahulu semua kerusakan yang terjadi akibat aktivitas untuk menopang kelancaran pengelolaan panas bumi. “Pokoknya kita menunggu hasil survey terlebih dahulu,” tegasnya.

Enos Pontororing, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tomohon meminta Pertamina Area Lahendong tidak lepas tanggungjawab dengan kerusakan trotoar yang dikeluhkan warga, sebab diakibatkan oleh truck trailer yang mengangkut alat-alat berat untuk menunjang aktivitas mereka. “Jika kerusakan itu diakibatkan kesengajaan trailer yang mengangkut alat berat Pertamina, maka Pertamina harus bertanggungjawab. Tak boleh dibiarkan rusak begitu saja,” ungkapnya.

Trotoar yang dibangun di Kota Tomohon menurut Enos, semuanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), untuk menunjang kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas. Makanya, tidak bisa dibenarkan jika dirusak begitu saja oleh pihak lain, sebab trotoar juga merupakan aset dan infrastruktur milik publik. “Sarana publik seperti trotoar mestinya dipelihara, bukan justru dirusak karena sangat merugikan daerah apalagi masyarakat itu sendiri sebagai pengguna,” katanya.

Ferdinand Mono Turang, anggota DPRD Kota Tomohon mengaku prihatin dengan sikap Pertamina yang baru akan melakukan survey kerusakan, setelah ada keluhan masyarakat, sebab kejadiannya sudah berulang kali dalam jangka waktu yang cukup lama. “Memprihatinkan memang jika baru sekarang Pertamina akan melakukan survey, sementara masyarakat sudah mengeluh sekian lama, bahkan ada perwaklian masyarakat yang pernah menyampaikan secara langsung masalah tersebut, tapi tak pernah ditanggapi,” tegas politisi Partai Gerindra Tomohon itu.

Yang perlu dilakukan Pertamina saat ini menurut Turang, adalah aksi nyata di lapangan dengan melakukan perbaikan trotoar di simpang tiga jalan Mercubuana Kelurahan Walian I Lingkungan I, sehingga tidak menimbulkan efek negatif lainnya, seperti kerusakan lebih parah yang menghilangkan fungsi trotoar secara utuh. “Saya hanya mengharapkan tanggungjawab moral Pertamina saja, sebab muncul efek buruk bagi masyarakat karena rusaknya trotoar akibat mobilisasi alat berat untuk pengelolaan panas bumi,” tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved