Tomohon
Poli Minta Tunjangan Guru Dibayar Tepat Waktu
Arnold Poli, Ketua Aliansi Guru Independen Sejahtera (AGIS) Sulawesi Utara meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di daerah ini,
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada
TRIBUNMANADO.CO.ID—Arnold Poli, Ketua Aliansi Guru Independen
Sejahtera (AGIS) Sulawesi Utara meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di
daerah ini, benar-benar merealisasikan seluruh hak guru termasuk tunjangan
sertifikasi yang belum dibayarkan. Sebab, jika tak dibayarkan maka pihaknya tak
segan-segan untuk membawa masalah tersebut hingga ke Menteri Pendidikan.
“Jika dananya sudah diterima dari
pemerintah pusat, tapi tunjangan guru sertifikasi sengaja tak direalisasikan
pemerintah daerah hingga tahun anggaran 2012 berakhir, maka AGIS Sulut tak
segan-segan membawa masalah tersebut hingga ke Menteri Pendidikan, akan
diberitahukan semuanya,” ujar Poli, Minggu (25/11).
Menurut Poli, seluruh tunjangan sertifikasi
wajib dibayarkan oleh pemerintah, ketika dananya sudah diterima. Tak ada alasan
untuk ditahan atau diendapkan di kas daerah, sebab kondisi tersebut dapat
berimbas pada upaya untuk memacu peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini.
“Pembayaran tunjangan guru sertifikasi
memang dilakukan tak merata oleh
pemerintah kabupaten/kota se-Sulut. Ada yang yang hampir rampung untuk tahun
2012, misalnya Tomohon tinggal realisasi untuk tri wulan ke-4 saja. Tapi, ada
daerah lain yang gurunya ‘menjerit’ karena tunjangannya baru dibayar hingga
bulan April seperti di Minahasa Tenggara pada hal tahun anggaran segera
berakhir. Persoalan ini akan kami investigasi lebih mendalam, jangan sampai
guru-guru disana dirugikan,” sesal Poli.
Poli mengatakan mestinya daerah lain,
dapat mencontoh Tomohon yang selalu memprioritaskan hak-hak guru, ketika semua
dana dari pemerintah pusat sudah diterima. “Sebagai Kota Pendidikan, Tomohon memang
tak pernah mengabaikan hak-hak guru, karena itu semua sangat penting untuk
memacu peningkatan kualitas pendidikan. Ketika dananya diterima dari pusat,
langsung diproses dan diberikan kepada guru-guru,” terangnya.
Di Minahasa Tenggara, sebagian guru
sertifikasi memang mengeluh, sebab tunjangan mereka baru diterima hingga April
2012. “Untuk sisanya sekitar 8 bulan, kami tidak tahu akan diterima kapan,
sampai sekarang tidak ada titik terang, pada hal sudah akan memasuki bulan
terakhir di tahun ini. Disini berbeda dengan sejumlah daerah di Sulut, yang
realisasinya selalu hampir tepat waktu,” ujar seorang guru dari Minahasa Tenggara
yang enggan namanya ditulis.
Harold
Lolowang, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota
Tomohon, menegaskan tunjangan sertifikasi guru tinggal untuk tri wulan ke-4 saja
yang masih menunggu transfer dana dari pusat, sebab tri wulan 1 (kecuali Maret),
2, dan 3 sudah disalurkan tanpa adanya potongan apapun.
Ia menjelaskan untuk tahun 2012 ini, Kota Tomohon kebagian dana sekitar Rp 24 Miliar untuk membayar tunjangan sertifikasi bagi seluruh guru. Dimana untuk tiap tri wulan dicairkan sekitar Rp 6 Miliar. “Pemerintah kata dia tetap konsisten merealisasikan hak-hak guru, tak pernah ditahan di kas daerah ketika sudah ditransfer oleh pemerintah pusat,” ujar Lolowang. (war)