Longsor
Pasutri Lansia Tertimbun Longsor saat Shalat
Saat terjadi longsor, mereka tengah menunaikan ibadah shalat maghrib.

Saat terjadi longsor, mereka tengah menunaikan ibadah shalat maghrib berjamaah di rumahnya yang berada di bawah sebuah tebing yang tingginya sekitar 25 meter, Minggu (18/11/2012) petang.
Salah satu saksi mata, sekaligus tetangga korban, Wawan (40) mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Wawan yang rumahnya persis di atas rumah korban awalnya mendengar suara gemuruh dari luar rumah, dia beserta istri dan anaknya langsung keluar rumah dan melihat tanah mulai longsor.
"Tanah longsor awalnya sedikit, tapi tak lama kemudian tanah longsor sekaligus dan menimpa sebagian rumah yang hanya ditempati Pak Aji dan Netiah yang berada di bawahnya," kata Wawan.
Melihat hal itu, Wawan beserta tetangga lainnya langsung menghampiri rumah korban dan mencoba mengevakuasi pemilik rumah. Terlebih kedua korban sudah berusia lanjut. Pintu rumah korban terpaksa didobrak karena si pemilik rumah tak keluar.
Ternyata, saat di dalam rumah Aji yang masih memakai sarung tengah memeluk istrinya yang masih bermukena yang yang pingsan akibat tertimpa reruntuhan rumah saat shalat. "Saat itu, kedua korban tengah shalat jadi tak keluar rumah, padahal sudah diteriakin ada longsor," terang Wawan.
Kini kedua korban terpaksa mengungsi di rumah anaknya yang tempatnya lebih aman dan tak jauh dari lokasi. Sementara, Netiah sudah mendapatkan perawatan setelah sempat dibawa ke puskesmas terdekat karena mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan rumah.
"Istri saya pingsan selama beberapa jam setelah kejadian. Saya langsung meminta pertolongan warga," ujar Aji (70) si pemilik rumah saat memindahkan barang-barang dari rumahnya yang ambruk.
Kepala Desa Salawu Majid, mengaku bencana longsor di lokasi sama sudah tiga kali terjadi. Kini rumah korban dan longsoran tanah sedang dievakuasi oleh petugas dari Polsek dan Koramil Salawu dibantu warga setempat. Pihaknya pun telah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya untuk mendapatkan bantuan.
"Daerah Kampung Cipingku memang daerah rawan longsor di Salawu. Kondisi rumah warga berada di tebing-tebing terjal dengan kontur tanah yang labil dan rawan longsor," jelas dia.
Sementara, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin, mengaku telah mendapatkan laporan adanya bencana longsor di Kampung Cipingku. Pihaknya pun telah menerjunkan anggotanya untuk mengecek kejadian sejak malam harinya. Rencananya proses evakuasi akan dilaksanakan secepatnya. "Saya sedang di jalan meluncur ke sana (lokasi kejadian)," kata Kundang.
Sampai berita ini diturunkan, di lokasi kejadian masih dilaksanakan proses evakuasi rumah korban dan reruntuhan longsoran tanah oleh warga dibantu anggota kepolisian dan TNI.