Tomohon
Pemkot Tomohon Antisipasi Serangan Petir Saat Cuaca Burung
Pemerintah Kota Tomohon mengimbau seluruh warganya untuk tidak lama-lama beraktifitas di luar rumah,
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID--
Pemerintah Kota Tomohon mengimbau seluruh warganya untuk tidak
lama-lama beraktifitas di luar rumah, ketika cuaca memburuk, seperti
saat terjadinya hujan deras.
Hal itu menurut Frangky Rawung, Lurah Paslaten I penting dilakukan agar terhindar dari 'serangan' petir yang dapat mengancam keselamatan warga. "Saat cuaca memburuk, terutama ketika hujan deras, warga harus berlindung dalam rumah. Jangan biasakan beraktifitas terlalu lama diluar, karena sangat rawan terkena petir," ujarnya, kemarin.
Ia mengatakan 'serangan' petir patut diwaspadai saat ini, sebab sudah memakan korban jiwa, Jumat (9/11) lalu. "Petir adalah fenomena alam yang sulit diprediksi kapan akan terjadi, makanya harus lebih waspada agar tidak menjadi korban. Saat basah, usahakan untuk mengganti dengan pakaian kering agar tak beresiko terserang," kata Frangky.
Sebelumnya, 1 orang meninggal di tempat, dan 1 lainnya terpaksa mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Bethesda Tomohon, setelah terkena imbas petir Jumat (9/11) sekitar pukul 12.30 Wita di sebuah rumah di Perkebunan Tumaraktak Kelurahan Paslaten I, Kecamatan Tomohon Timur.
Korban yang meninggal adalah Rivano Motoh (23), warga Uluindano Lingungan III yang bekerja di BRI Cabang Tomohon, sedangkan yang dirawat di rumah sakit adalah adalah Frencis Tumilantow (32), warga Sumalangka Tondano.
“Saya waktu itu hanya ingin
berteduh di rumah tersebut, karena hujan deras. Jadi saya tidak
menyangka akan terjadi (kena imbas petir) seperti itu, semua badan saya
sekarang merasa sakit,” ujar Frencis, saat diwawancarai di ruang
perawatan Rumah Sakit Bethesda, kemarin.
Kejadian tersebut, begitu
cepat dan sangat mengejutkan warga yang berada di lokasi kejadian. “Saat
datang di sini, korban memang hanya ingin berteduh karena hujan sangat
deras,” jelas Fredy Pioh, warga Paslaten I Lingkungan VII yang berada di
lokasi kejadian ketika petir menyambar rumah tersebut.
Saat kejadian menurutnya kedua korban memang dalam kondisi basah kuyup, berbeda dengan warga lainnya yang dalam kondisi kering. “Mungkin karena basah, sehingg mereka berdua terkena imbas petir, sebab warga lainnya yang berada disini tidak kena. Ada anak-anak juga,” katanya.
Korban Rivano saat petir menyambar atap rumah hingga bocor saat itu sedang duduk, dan langsung jatuh tersungkur ke tanah. Sedangkan, Frinces berada tak jauh darinya yang sedang mengeringkan pakaian di perapian di rumah tersebut. “Cuaca memang sangat buruk saat kejadian, hujan sangat deras dan memang ada petir, kami sangat terkejut karena ada kejadian ini,” tukasnya. (War)