DPRD
Tiap Kunker Anggota DPRD Sulut Untung Rp 4 Juta
Ada indikasi tambah penghasilan atau side income.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka menilai rajinnya anggota dewan melakukan perjalanan dinas adalah untuk tambahan penghasilan, Selasa (6/11/2012).
"Ada indikasi tambah penghasilan atau side income. Sangat disayangkan anggota dewan harusnya sadar tugas dan kewajiban dan kalau mau kaya jangan jadi wakil rakyat tapi pengusaha," jelasnya.
Mengevaluasi kinerja DPRD Sulut Taufik menilai kelemahannya dalam melakukan pengaturan jadwal kunjungan keluar daerah. Dan ini berimbas tidak jalannya fungsi legislatif. Ia menilai yang dirugikan rakyat, ketika menyampaikan aspirasi tak bisa diterima karena kosong. Perlu dipikirkan pengaturan lebih baik tak kosong.
Hal senada disampaikan mantan wakil gubernur Sulut dan juga mantan legislator, Freddy Sualang. Beberapa waktu sebelumnya saat Tribun Manado menemui di kediamannya di Perumahan Wenwin Manado ia menegaskan kunjungan kerja dewan adalah untuk menambah penghasilan.
"Sekali berangkat untung sekitar Rp 4 jutaan, saya tahu betul. Maka tak heran kalau anggota dewan rajin kunjungan kerja," jelas dia. Selain itu penganggaran yang dilakukan oleh eksekutif untuk kunjungan kerja ini semacam cara mudah untuk tawar menawar program dan pendanaan. Bila anggota dewan memiliki fungsi untuk mengevaluasi dan menentukan besaran anggaran dan eksekutif memberikan penganggaran kunker agar proses 'tawar menawar' makin mudah.
Sualang menghitung sekali kunjungan kerja ada dana Rp 6 juta di luar tiket pulang pergi. Bila kunjungan dilakukan 3 hari paling banyak menghabiskan uang Rp 2 juta, apalagi bila saat kunjungan menginap di hotel murah atau menginap di rumah kerabat keuntungan yang didapat lebih banyak.