Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DPRD

Gedung DPRD Sulut Sepi, Saingi Kuburan

Gedung DPRD Sulut 'saingi kuburan'.

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Robertus Rimawan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gedung DPRD Sulut 'saingi kuburan'. Kalimat tersebut tepat disandang mengingat gedung DPRD yang seharusnya banyak kegiatan apalagi di hari kedua minggu pertama, namun yang terjadi sebaliknya. Gedung sebagai penyambung lidah rakyat ini justru sepi dari aktivitas sebagai wakil rakyat karena semua komisi melakukan kunjungan kerja, Selasa (6/11).

Berdasar pengamatan Tribun Manado jelang siang hingga sore hari tak ada satupun anggota dewan yang tampak. Depan gedung cengkih ini yang biasanya banyak kendaraan mewah anggota dewan berubah kosong. Parkiran hanya didominasi oleh mobil dan sepeda motor PNS kesekretariatan dewan.

Tribun Manado sambangi satu persatu ruangan. Mulai ruang Komisi III paling ujung, kosong. Kemudian melewati ruang pimpinan dewan juga sepi. Lalu berlanjut ke Komisi IV, Komisi II dan Komisi I. Tak ada satupun anggota dewan terlihat. Di ruang Komisi IV hanya ada 3 PNS yang tetap setia menunggu jam pulang kantor sambil melakukan aktivitas kerja kantoran.

Kabag Humas DPRD Sulut, Marcelino Lomban ketika dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan anggota dewan melakukan kunjungan kerja. Meski demikian ketika ditanya kemana saja tiap komisi melakukan kunjungan kerja, yang bersangkutan mengaku tak mengetahuinya.

"Belum ada surat masuk ini, saya tak tahu anggota dewan pada kemana," ujarnya. Menurut Marcelino bila kunjungan kerja dilakukan hari Kamis biasanya ada surat masuk dan informasi langsung diketahui, namun anggota dewan berangkat pada hari Senin (5/11). "Kalau hari Senin ya seperti ini tak ada informasi masuk," jelas dia.
Wakil Ketua DPRD Sulut, Arthur Kotambunan saat dikonfirmasi membenarkan kegiatan kunker tersebut. Namun ia hanya tahu satu komisi.
"Yang saya tahu Komisi I tujuan Dirjen PMD Jakarta untuk sinkronkan program PNPM pedesaan dengan program integrasi," ujarnya.

Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dana sharing yang diperlukan untuk SKPD Badan Pemberdaayaan Masyarakat Desa. Dimintai tanggapan soal gedung dewan yang dianggap menyaingi kuburan, menurutnya kunker sebenarnya sudah ada di Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Menurutnya melalui RKT sudah diatur waktu kunjungan agar tak berbarengan meski demikian itu tergantung pimpinan dewan. "Sekwan hanya proses semua SPPD jika ketua dewan order, demikianlah. Jadi semua perjalanan dinas tergantung ketua dewan," jelas dia.

Sementara itu berdasar informasi yang dirangkum Tribun Manado, Komisi I ke Ditjen PMD Kemendagri, Komisi III Kementerian PU dan Komisi IV ke Kementerian Sosial, sementara Komisi II belum diketahui kemana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved