Minahasa
SVR Pamit Pada Masyarakat Minahasa
Senin (5/11) menjadi hari bersejarah bagi warga Minahasa. Pada hari ini Minahasa akan merayakan ulang tahun yang ke-584.
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Senin (5/11) menjadi hari bersejarah bagi warga Minahasa. Pada hari ini Minahasa akan merayakan ulang tahun yang ke-584.
Perayaan HUT Minahasa tahun ini terasa spesial untuk Bupati Minahasa, Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) karena ini adalah perayaan HUT Minahasa terakhir dalam dua periode masa kepemimpinannya. Dalam beberapa kegiatan sebelum perayaan ini, SVR mulai menyampaikan pesan perpisahan pada warga Minahasa.
"Saya pamit pada warga karena saya
akan mengakhiri masa kepemimpinan
saya di Minahasa. Saya berterima kasih
pada warga Minahasa yang selama ini
menunjang saya dan Pak Sajouw yang
menunjang kami selama masa
memimpin Minahasa," ujarnya.
Terkait dua periode masa
kepemimpinannya, SVR mengakui
perkembangan pembangunan Minahasa
lebih lambat dibanding kabupaten/kota
lain yang adalah daerah hasil
pemekaran.
SVR menjelaskan, saat ini jumlah PNS
di Minahasa mencapai sekitar 6.000
orang. Jumlah ini jauh lebih banyak
dibanding kabupaten/kota lain.
Konsekuensi jumlah PNS yang
berlebihan ini adalah belanja rutin
untuk membayar gaji juga pasti akan
semakin besar.
Dirinya mencontohkan, besaran Dana
Alokasi Umum (DAU) untuk Minahasa
dan daerah hasil pemekaran hampir
sama pada kisaran Rp 400 miliar per
tahun. Namun belanja rutin untuk
pembayaran gaji PNS di Minahasa
mencapai sekitar Rp 300 miliar, atau
dua pertiga DAU. Bandingkan dengan
daerah lain yang belanja gaji PNS hanya
sekitar Rp 100 miliar pertahun.
"Belanja gaji pegawai di Minahasa
sangat besar dan dampak langsungnya
adalah belanja gaji pegawai juga sangat
besar. Kalau daerah lain anggaran gaji
hanya Rp 100 miliar dan di Minahasa Rp
300 miliar, berarti ada selisih Rp 200
miliar dana untuk pembangunan.
Jumlah ini sangat besar dan
memberikan dampak yang besar pada
pembangunan," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, problem klasik di
Minahasa ini bisa dipecahkan jika ada
kebijakan baru dari pemerintah pusat
terkait penambahan anggaran.
Selain masalah tersebut, Bupati
Minahasa dua periode ini mengatakan
hal lain yang ikut menghambat
perkembanga di Minahasa adalah citra
Kota Tondano yang rawan keamanan
ikut memberikan dampak negatif di
Minahasa.
Dirinya menjelaskan, sejak awal
memimpin Minahasa, obsesinya adalah
membawa investor ke Kota Tondano.
Investor ini diharapkan bisa menunjang
sektor perdagangan dan pariwisata di
Minahasa. Namun sekian banyak
investor yang dihubungi, namun saat
berada di Kota Tondano mereka
mengurungkan niat karena stigma Kota
Tondano yang rawan kejahatan ternyata
telanjur tertanam.
"Kami bukan tidak tinggal diam karena
terus berkoordinasi dengan pihak
kepolisian dan pihak lain yang terkait
untuk mengatasi masalah keamanan ini.
Kami telah berhasil dan Kota Tondano
sepenuhnya telah aman. Namun kondisi
ini tidak dibarengi perubahan image
Kota Tondano," ujarnya
Berbeda dengan SVR, Wakil Bupati Minahasa, Drs Jantje W Sajouw (JWS) MSi masih berpeluang memimpin Minahasa untuk periode selanjutnya. JWS saat ini mencalonkan diri sebagai calon Bupati Minahasa periode 2013-2018. (luc)