Pembangunan di Minahasa Jauh Tertinggal

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Memasuki usia ke-584 menunjukkan Kabupaten Minahasa bukan daerah yang baru. Namun dibalik usia yang sudah tua tersebut, pembangunan di Minahasa ternyata jauh tertinggal dibanding daerah hasil pemekaran Minahasa.

Hal tersebut disampaikan Herson Pangkerego, pengamat pemerintahan di Minahasa. Saat diwawancarai Tribun Manado, Minggu (4/11), Pangkerego menjelaskan masalah pembangunan adalah isu yang selalu dibahas di Minahasa. Hal ini dilakukan karena ada pembanding nyata dengan daerah lain yang dimekarkan.

Dirinya mengatakan warga bisa melihat perbandingan pembangunan antara Kabupaten Minahasa dengan kabupaten atau kota hasil pemekaran seperti Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Minahasa Tenggara. Secara umum masyarakat menilai Minahasa mulai tersusul atau telah terlewati dari sisi kemajuan pembangunan.

"Bukan salah warga jika mereka menilai pembangunan di Kabupaten Minahasa sebagai kabupaten induk terasa lambat dibanding kabupaten atau kota lain yang telah dimekarkan. Kondisinya memang menunjukkan laju pertumbuhan pembangunan di Minahasa cukup lambat," ujarnya.

Kendati demikian Pangkerego mengatakan kondisi ini tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Pemkab Minahasa. Dirinya menjelaskan, secara umum kondisi ini terjadi disemua wilayah Indonesia. Dirinya menjelaskan, saat sebuah daerah dimekarkan maka dana dari pemerintah pusat untuk kabupaten induk akan dikurangi. Tapi kesalahan dari pemekaran Minahasa adalah PNS tidak ikut didistribusikan merata pada daerah pemekaran.

"Kabupaten induk mengalami pengurangan anggaran tapi jumlah PNS yang tertahan cukup besar. Sedangkan daerah yang baru dimekarkan akan mmendapat sokongan dana yang cukup besar dari pemerintah pusat untuk memacu pembangunan. Inilah yang membuat pembangunan di Minahasa terkesan lamban jika dibandingkan daerah pemekaran," ujarnya. (luc)
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu