Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pariwisata

Bali Harus Mengetahui Karakteristik Wisatawan

Pemerintah dan industri pariwisata di Bali hendaknya mengetahui dengan baik karakteristik wisatawan mancanegara (wisman)

Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID-Pemerintah dan industri pariwisata di Bali hendaknya mengetahui dengan baik karakteristik wisatawan mancanegara (wisman) sehingga bisa mengetahui keinginannya selama berlibur di daerah ini. "Dengan mengetahui karakteristik wisman tersebut harus ditindaklanjuti dengan lebih gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia," kata pengamat Pariwisata Bali, Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Jumat (2/11/2012).

Promosi ke Jepang hendaknya lebih digiatkan kembali untuk bisa menarik minat calon wisatawan asal Negeri Matahari Terbit itu beramai-ramai datang berlibur ke Bali, tidak seperti sekarang jumlahnya terus berkurang.

Sebelumnya tercatat turis Jepang yang datang berlibur ke Bali adalah yang terbanyak dan selalu di peringkat teratas. Namun sekarang sudah dilampaui turis Australia dan China, bahkan bisa dilangkahi oleh Malaysia.

Dewa Rai mengatakan, jumlah turis Jepang ke Bali pernah mencapai 326.397 orang tahun 2004, kemudian berkurang menjadi 310.139 orang tahun 2005, bahkan pada 2012 hingga September baru 140.696 orang.

"Turis asal Jepang seharusnya bertambah banyak datang berlibur ke Bali apalagi dengan adanya penambahan volume penerbangan dari Indonesia ke negeri itu pergi-pulang, tetapi faktanya justru (turis Jepang) berkurang terus," katanya.

Menurut Dewa Rai berarti ada kekurangan yang harus dibenahi bersama untuk bisa menarik lebih banyak turis Jepang ke Bali di masa mendatang, mengingat turis Jepang ke negara tetangga lainnya bertambah.

"Kalau sudah diketahui, turis Jepang tidak mau menonton acara ngaben (upacara pembakaran jenazah), sebaiknya jangan diarahkan untuk menyaksikan kegiatan seperti itu selama mereka di Bali," katanya.

Untuk bisa lebih banyak menggaet turis luar negeri berlibur ke Bali, tentu memerlukan kerja keras dengan melakukan promosi lebih gencar dan mengetahui karakteristik calon pelancong. "Kita harus tahu yang menjadi keinginan turis asal suatu negara tertentu saat di Bali, supaya bisa memberi suguhan dengan tepat, sehingga memberikan kesan positif tentu dengan harapan pelancong akan datang ke Bali lebih dari sekali," papar Rai.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved