Partai Politik
Berikut Rekomendasi KIP Pada PDS
Apakah benar tidak lengkap. KIP berhak untuk membuka itu.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Semangat para pengurus Partai Damai Sejahtera (PDS) untuk memperjuangkan kepesertaannya dalam Pemilu 2014 nanti belum terhenti. Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan PDS menjadi satu partai dari 16 partai yang tak lolos verifikasi awal, PDS tak tinggal diam. Ketua DPW PDS Aulut, Arthur Kotambunan kepada Tribun Manado mengaku sedang berada di Komisi Informasi Pusat (KIP) di Jakarta untuk menyampaikan keluhannya sekaligus melakukan gelar perkara, Selasa (30/10/2012).
"Sekitar jam satu siang (13.00 WIB) saya gelar perkara PDS di hadapan Komisi Informasi Pusat dan sudah ada rekomendasi agar PDS tindaklanjuti ke PTUN atas keputusan KPU Pusat," jelasnya dalam pesan BlackBerry Messenger (BBM). Kotambunan mengaku ia diberi tugas dari DPP PDS untuk menghadap KIP terkait permasalahan tersebut. Ia menghadap agar KIP membuka kelengkapan administrasi PDS seperti yang disampaikan oleh KPU Pusat bahwa tidak lengkap.
"Apakah benar tidak lengkap. KIP berhak untuk membuka itu, karena semua dokumen sudah diserahkan lengkap sesuai amanat undang-undang. Selain itu gugatan ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) sudah dilayangkan," jelas dia. Selain ke PTUN Kotambunan juga mengaku PDS telah melayangkan gugatan pada KPU Pusat ke MK.
"Hari ini DPP PDS juga sudah layangkan surat ke KPU Pusat dan meminta alasan kenapa PDS digugurkan. Tembusan pertama ke Bawaslu lalu ke Komisi Informasi Pusat. Bukti-bukti jelas PDS memenuhi syarat sesuai UU pemilu 2012," katanya.
Menurut Kotambunan Rabu (31/10/2012) Bawaslu melakukan sidang membahas laporan PDS dan diharapkan 12 hari ke depan sudah ada keputusan Bawaslu atas laporan PDS terhadap KPU meski demikian ia berharap keputusan utama yang mendukung kepesertaan PDS dari sisi hukum.
Pemuda Kristen Ingin Keterwakilan
Menanggapi hasil verifikasi awal KPU Puast yang tak meloloskan PDS Ketua Pemuda Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Billy Lombok memiliki penilaian tersendiri. Ia melihat saat ini berbeda pada kondisi perpolitikan di masa lalu. Billy menengok sejarah bagaimana banyak partai bernuansa Kristiani yang hadir dan turut meramaikan atmosfir politik Indonesia, namun sekarang justru berbeda.
Partai bernuansa Kristiani tak begitu nampak dan ini menjadi perhatiannya, notabene umat Kristiani merupakan warga mayoritas di Sulawesi Utara. "Secara historis, eksistensi dari partai bernuansa Kristiani sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dalam perpolitikan kita kenal Parkindo, Partai Katolik, jadi kalau sekarang tidak terakomodasi lagi praktis bisa dibilang kemunduran,' jelasnya.