Bentrok
Imandi dan Tambun Berdamai
Tokoh-tokoh masyarakat dari Kelurahan Imandi dan Desa Tambun berangkulan dan berjabatan tangan sebagai tanda saling meminta maaf.
Penulis: | Editor:

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Suasana haru menyelimuti tatkala warga yang bertikai Kelurahan Imandi dan Desa Pinonobatuan Barat atau lebih dikenal Tambun, Kecamatan Dumoga Timur, bertemu dalam forum perdamaian tepat di perbatasan kedua desa tersebut, Kamis (18/10/2012) malam.
Tokoh-tokoh masyarakat dari Kelurahan Imandi dan Desa Tambun berangkulan dan berjabatan tangan sebagai tanda saling meminta maaf. Suasana haru tersebut terjadi di hadapan Bupati Salihi Mokodongan, unsur forum Koodinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, anggota DPRD Dapil Dumoga serta ratusan warga dari kedua belah pihak.
Salihi Mokodongan mengatakan malam perdamaian ini merupakan ungkapan kesadaran warga yang datang dari Tuhan dan diturunkan kepada Warga Dumoga. Salihi mengajak kepada seluruh warga untuk menjadikan momentum malam perdamaian sebagai ajang silaturahmi dan titik awal dari penyelesaian semua pertikaian yang terjadi.
"Kesadaran telah diturunkan Tuhan. Pertemuan ini adalah perkenan Tuhan. Mari kuatkan nilai agama, mari jaga kemanan dan ketertiban di daerah ini," ujar Salihi.
Dia menegaskan jika terjadi lagi pertikaian, maka para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Untuk itu, dia mengharapkan agar segenap aparat desa, tokoh agama serta seluruh komponen masyarakat bekerjasama dalam menangkal setiap embrio pertikaian sebelum menjadi lebih besar.
Pada malam itu, perwakilan dari dua desa berjanji jika pertikaian ini tidak akan terjadi lagi. Keduanya juga berharap agar pihak berwajib melakukan proses hukum bagi siapa pun yang menjadi dalang dari pertikaian tersebut agar tidak terjadi lagi. "Tangkap dan proses hukum biang keributanya," ujar seorang perwakilan warga.
Mereka juga minta agar kesepakatan yang di lakukan pada 24 april 2012 lalu, yakni operasi senjata tajam dan miras dapat dilaksanakan. Perjanjian pada waktu itu dilakukan setelah terjadi perkelahian massal antara kelompok warga dari dua desa tersebut yang mengakibatkan korban jiwa.
Dua desa bertetangga tersebut menjadi kerap berkonflik. Persoalan awalnya biasanya masalah sepel seperti kenakalan remaja. Namun masalah tersebut biasanya berubah menjadi perkelahian antar warga. Wakil Bupati Bolmong Yanni R Tuuk pernah mengatakan pemicu konflik biasanya miras dan knalpot bising.
Selain Salihi Mokodongan, pada pertemuan perdamaian ini hadir juga Ketua DPRD Bolmong Abdul Kadir Mangkat bersama anggota Dewan dari Dumoga, Kapolres Bolmong AKBP Enggar Brotoseno, Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf Mudjiharto, Wakil Bupati Ronny R Tuuk, pimpinan kecamatan.