Bentrok
Kelompok Warga Imandi-Tambun Kembali Bersitegang
Ketegangan antara warga Kelurahan Imandi dan Desa Pinonobatuan atau lebih dikenal daerah Tambun, Kecamatan Dumoga Timur
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Ketegangan antara warga Kelurahan Imandi dan Desa Pinonobatuan atau lebih dikenal daerah Tambun, Kecamatan Dumoga Timur, sempat kembali terjadi Senin (8/10/2012) siang. Aparat keamanan dari Polres Bolmong, Brimob dan Koramil masih berjaga di daerah tersebut.
Informasi dari pihak kepolisian, ketegangan tersebut bermula saat seorang pemuda yang membawa batu rap dicegat orang tak dikenal di Desa Modomang. Pemuda kemudian dianiaya. Berdasarkan informasi pihak kepolisian, warga dua desa yang sedang bertikai tersebut terlibat dalam insiden tersebut.
Dua kelompok warga dari Imandi dan Tambun pun kembali bersitegang di perkebunann kelapa dan jagung yang berada di perbatasan dua desa tersebut. "Jangan sampai salah dan melebar makanya kami konsinyir," ujar Wakil Kepala Polres Bolmong Kompol Rustanto mewakili Kepala Polres AKBP Enggar Brotoseno.
Dia memastikan situasi saat ini kondusif. Nammun langkah-langkah antisipasi supaya tidak terjadi lagi ketegangan, pihaknya melakukan upaya pendekatan kepada tokoh-tokoh senior di masing-masing daerah. Selain itu, kata dia, pihak keamanan masih terus berjaga-jaga di dua tempat tersebut.
"Saat ini ada sekitar 70an personil dari Polres, Brimob dan Koramil serta Kodim. Kondisi saat ini sudah kondusif," kata Rustanto menambahkan.
Diketahui, perkelahian antara dua kelompok pemuda dari Kelurahan Imandi dan Desa Tambun pecah, Minggu (7/10/2012). Sejumlah warga menjadi korban tembakan senapan angin dan harus mendapat perawaatan di RS Datoe Binangkang.
Satu di antara korban tersebut adalah mantan Kepala Polsek Dumoga Timur AKP I Made Sumaria. Korban-korban tersebut ada yang terkena tembakan senapan angin di lutut dan punggung. I Made Sumaria terkena tembakan di bagian kepala. I Made sempat masuk ruang rontgen di RS Datoe Binangkang.
Tokoh Masyarakat Kelurahan Imandi Piet Kemur mengatakan kejadian tersebut dipicu minuman keras oleh sejumlah anak muda. Namun dia tidak mengungkapkan secara detail kejadian tersebut. Namun kejadian tersebut bukan kali ini saja terjadi.
Anggota Komisi I DPRD Bolmong Muhammad Syahrudin Mokoagow, mengatakan satu di antaranya penyebab ketegangan di daerah Dumoga adalah kurangnya lahan pekerjaan. Dia mengatakan pekerjaan masyarakat di Dumoga sebagian besar adalah penambang emas dan petani.
"Tidak ada yang lainnya. Caba pemerintah siapkan atau membuka lapangan pekerjaan lainnya. Mereka akan disibukkan dengan pekerjaan baru tersebut," kata pria yang biasa disapa Mat ini.