Local Breaking News
Demonstran dan Pol PP Kotamobagu Nyaris Adu Jotos
Para demonstran dari HMI Cabang Bolmong Raya nyaris adu jotos dengan beberapa personel Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kotamobagu
Penulis: | Editor:

Kejadian tersebut bermula saat belasan orang dari organisasi ekstra kampus itu berunjukrasa agar DPRD Kotamobagu segera memparipurnakan dukungan bagi pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR). Seorang demonstran naik ke atas kendaraan dinas anggota DPRD Kotamobagu bernomor polisi DB 4129 K yang terparkir di lobby.
Beberapa Pol PP minta agar demonstran yang memakai helm tersebut untuk turun. Namun, mahasiswa tersebut tetap bersikeras duduk di atas kendaraan. Sambil memukul badan kendaraan, dia berteriak agar Ketua DPRD Kotamobagu Rustam Siahaan menemui para pengunjukrasa. Akhirnya, anggota Pol PP memaksa dengan menarik demonstran tersebut.
Saling dorong antara pengunjukrasa dan Pol PP tak terhindarkan. Pol PP mendorong para pengunjukrasa keluar dari lobby ke halaman. Beberapa anggota Pol PP sempat terpancing emosinya setelah mendengar seorang pengunjukrasa berorasi. Kepala Kantor Pol PP Kotamlobagu Erwin Pasambuna yang mencoba melerai pun hampir tak bisa menahan emosi seorang anak buahnya.
Akhirnya beberapa anggota DPRD Kotamobagu menemui para demonstran. Namun para pengunjukrasa menolak kehadiran para wakil rakyat tersebut. "Kami minta Ketua DPRD menemui kami. Kami minta agar Kotamobagu juga serius memberikan dukungan terhadap pembentukan Provinsi Bolmong Raya," ujar seorang pengunjukrasa berteriak.
Para pengunjukrasa pun akhirnya undur dari Kantor DPRD Kotamobagu. Pada aksi tersebut, HMI mengeluarkan empat tuntutan. "Kami minta agar DPRD Kotamobagu mempercepat paripurna dukungan pemebentukan Provinsi BMR. Kemudian kami juga memberikan batas waktu paripurna hingga tanggal 9 Oktober nanti," ujar Koordinator Lapanagan pada aksi tersebut, Irvan Mamonto.
Dua tuntutan lainya, kata dia, berkaitan dengan pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan. HMI minta, APBD-P benar-benar prorakyat. Selain itu, aktivis hijau-hitam itu minta keterbukaan informasi tentang APBD-P.