Unjuk Rasa
Polisi Bubarkan dengan Gas Air Mata
Aksi anarkis sempat mewarnai aksi demo beberapa warga Minahasa Selatan.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Aksi anarkis sempat mewarnai aksi demo beberapa warga Minahasa Selatan (Minsel) di kantor bupati, Kamis (20/9/2012).
Kejadian pertama terjadi, usai pedemo menunggu kehadiran wakil bupati di Waleta yang tak kunjung muncul, akhirnya beberapa warga hendak melakukan penyegelan terhadap kantor bupati sementara, dan ruangan Sekda, namun dihalangi oleh petugas.
Adu mulut, dan aksi kejar-kejaran pun terjadi. Ada juga beberapa pedemo yang melakukan perobekan spanduk di kantor gedung Waleta.
Akhirnya, masa kembali bisa dikumpulkan, dan mereka pulang dengan kecewa. Namun aksi kembali terjadi di depan kantor bupati, saat pedemo hendak pulang, beberapa pedemo menghancurkan lampu pagar kantor bupati.
Aksi tesebut, berusaha diamankan oleh petugas polisi, dan sempat terdengar, polisi membuang sekitar tiga kali tembakan peringatan.
Merasa masa tidak bisa dibubarkan, akhirnya Kasat Sabhara bersama seorang anggota menembakkan dua peluru gas air mata."Bubar, awas kalau tidak bubar," kata AKP Jack Lapian Kasat Sabhara.
Kemudian diikuti dengan tembakan gas air mata, namun satu senjata diarahkan horisontal lurus ke arah pedemo, sehingga sangat membahayakan pedemo, sedangkan yang satu ditembakkan miring ke atas sesuai prosedur.
Masa yang terkena gas airmata, temasuk wartawan yang terkena gas air mata lari mencari air.
Sementara polres mengamankan, dua orang pedemo, yang dianggap telah merusakkan lampu tersebut. Dua orang tersebut adalah Arther dan Farly.
"Sampai sekarang belum dikeluarkan, kata polisi nanti besok baru dikeluarkan, ujar Nofly orangtua Arther.