Gunung Soputan Meletus
Ratahan Masih Penuh Abu, Mitra Mati Lampu Dua Hari
Kalau lampu siang tidak masalah, tapi airnya ini loh, sudah habis mau ambil air bagaimana?
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Dewiyanti warga Kecamatan Pasan mengeluhkan pelayanan PLN Ratahan yang sudah dua hari atau genap 2x12 jam melakukan pemadaman listrik. Saat siang hari, maka lampu mungkin tak terlalu dibutuhkan, namun yang mengesalkan adalah aliran listrik yang secara otomatis juga tak bisa menyalakan aliran air untuk berbagai keperluan.
"Kalau lampu siang tidak masalah, tapi airnya ini loh, sudah habis mau ambil air bagaimana?," keluh Dewi kepada Tribun Manado, Rabu (19/9/2012).
Ia berharap pelayanan PLN sebagai BUMN yang adalah aset negara menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu mengingat sistem monopoli yang diterapkan oleh PLN seharusnya selalu menjadi alasan agar pelayanan kepada masyarakat menjadi maksimal.
"Ya tentu kami merasa kembali ke jaman purbakala, padahal juga Indonesia sudah lama merdeka, kenapa masih seperti jaman penjajahan, mandi saja susah, pelayanan publik koq begini," pungkasnya.
Keluhan pemadaman juga dilontarkan oleh Nita warga Silian Raya. Menurutnya jika lampu mati terlalu lama maka signal provider yang dipakainya juga turut mati.
"Otomatis tak bisa berkomunikasi dengan keluarga diluar daerah padahal situasi begini mereka kerap menanyakan status gunung atau apakah keadaan kami baik-baik saja," jelasnya.
Ketiadaan listrik juga terjadi di Kecamatan Ratahan, Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara. Warga mengeluhkan suplai listrik untuk alat komunikasi.
"Wah tak bisa charge, dari kemarin mati lampu, ini akhirnya bisa dapat rumah teman pakai genset akhirnya bisa charge HP," urai Stanley warga Pangu.
Kepala PLN Ratahan Riswan Gunawan kala dikonfirmasi belum memberikan balasan via pesan singkat.
Sementara itu paska letusan gunung soputan, beberapa bentor yang beroperasi di Ratahan, nampak memilih menggunakan penutup, seperti yang selalu dipakai saat hujan.
"Lebih baik dipasang saja walau tak hujan karena penumpang mengeluh jalanan berabu tebal," ungkap Noske pengendara bentor.
Pantauan Tribun Manado, hujan yang diharapkan warga bisa membersihkan abu-abu soputan nampak lebih membuat kotor kendaraan dan rumah-rumah serta apa saja yang terkena debu soputan. Hal ini dikarenakan hujan yang terjadi juga mengandung abu dan pasir sehingga kondisi menjadi becek.