Hukum
Enam Kumtua Lingkar Tambang Motoling Mengadu ke Polda
6 hukumtua di lingkar tambang Picuan Minahasa Selatan mengadu ke Mapolda Sulut,
Penulis: Aldi Ponge | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 6 hukumtua di lingkar tambang Picuan Minahasa Selatan mengadu ke Mapolda Sulut, Senin (17/9/2012) sekitar pukul 16.30 Wita.
Keenam hukumtua tersebut terdiri atas Hukumtua Desa Karimbow, Karimbow Talikuran, Tokin, Tokin Baru, Picuan dan Picuan Satu. Mereka meminta bantuan polda Sulut untuk memberikan pengamanan diwilayah mereka yang sering terjadi aksi kekerasan dan pengrusakan oleh sekelompok warga,
Hukumtua desa Karimbow Talikuran, Jendri Umboh mengatakan kedatangan mereka sebagai wujud solidaritas terhadap satu rekan mereka yakni hukumtua desa Picuan yang sering diancam dan diteror oleh warganya sendiri.
"Kami memintah perlindungan keamanan terhadap teman kami (Hukumtua Picuan) atas perlakuan dari warga Picuan yang anti pemerintah karena akhir-akhir ini rumhanya dirusak dan dia diacam mau dibunuh," ungkap Jendri.
Sehingga menurutnya pihaknya berkewajiban moral untuk mendampinginya untuk mmeintah pengaman terhadap dirinya dengan berencana menhadap Kapolda sulut. "Dia sekarang trauma karena banyak tekanan (hanya dimobil tak mau diwawancarai)," jelas Jendri.
Jendri membanta adanya tawuran antar warga diwilyahnya yang ada hanyalah persoalan keamanan dan ketidakpuasan segelintir orang. "Rumah Hukumtua picuan dan picuan satu serta beberapa rumah warga yang dirusaki," ungkap Jendri.
Sayangnya keinginan keenam Hukumtua yang hendak menemui Kapolda Sulut tidak terwujud karena Kapolda tidakberada di kantor sehingga hanya memberikan surat pengamanan di wilayah mereka.
Sementara itu, Gerah dengan permasalahan sosial yang terus terjadi di tanah Picuan, Minahasa Selatan. Kapolda Sulut Brigjenpol Dicky Atotoy berencana akan melakukan operasi besar-besaran dalam rangka menertibkan Tambang Emas Tanpa Izin (PETI). Katanya pihaknya akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk . "Kita gabungan deng TNI, kita tidak main-main. kita sudah himbau-himbau," ujar Atotoy pekan lalu.
Atotoy menjelaskan selama ini pihaknya telah melakukan himbauan dan pengertian kepada warga. Namun tidak menggumbrisnya bahkan terus melakukan aksi melanggar hukum sehingga menyebabkan kerusuhan di tengah-tengah masyarakat. "Selama ini kita beritahu masyarakat dengan baik dan itu sudah cukup kita himbau." jelas Atotoy
Untuk itulah, Atotoy meminta warga yang melakukan penambangan ilegal sebelum dilaksanakan operasi besar-besaran tersebut untuk menertibkan diri sendiri. "Sudah ada masukan dan himbauan masyarakat untuk menertibkan itu karena punya ekses limbah sehingga ada warga yang meminta kepolisian untuk ditertibkan. Lebih baik turun baik-baik daripada, saya kerahkan pasukan yang banyak, sudah cukup itu," ujarnya dengan tegas.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Polda-TNI akan kerahkan sebanyak 1500 personilnya ke lokasi untuk menertibkan PETI. Langkah ini harus diambil Polda karena aktivitas para penambang ini dinilai meresahkan. Mereka di tengarai menyusup dan menimbulkan isu yang tidak benar di tengah masyarakat. Upaya penertiban ini akan dibarengi dengan upaya perburuan terhadap para Daftar Pencarian Orang (DPO) yang menjadi dalang dalam kasus kerusuhan beberapa waktu lalu.