Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Narkoba

Kotamobagu Peringkat Ketiga Peredaran Narkoba

Badan Narkotika Daerah (BND) Kotamobagu berencana menggelar pemeriksaan urin sebagai upaya pencegahan peredaran narkoba

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Badan Narkotika Daerah (BND) Kotamobagu berencana menggelar pemeriksaan urin sebagai upaya pencegahan peredaran narkoba di kota tersebut. Empat kelompok akan diambil sampel yakni siswa sekolah, mahasiswa, pegawai swasta dan pegawai negeri sipil (PNS).

Kepala BND Kotamobagu Mul'alif Podotulo mengatakan pemeriksaan tersebut juga untuk membuktikan jika Kotamobagu bukan sarang narkoba. Berdasarkan presentasi Badan Narkoba Nasional (BNN) Sulawesi Utara (Sulut), Kotamobagu menempati ranking ketiga setelah Manado dan Bitung untuk perkembangan narkoba di Provinsi Sulut.

"Pemeriksaan urin ini bukan untuk mencar-cari kesalahan orang, namun untuk membuktikan jika daerah ini terbebas dari narkoba. Tentu menjadi kebanggaan jika daerah ini mendapat sertifikat bebas narkoba," ujar Mul'alif, Minggu (16/9/2012).

Dia tidak membantah saat ditanya kemungkinan Kotamobagu dijadikan sebagai daerah peredaran narkoba oleh bandar barang terlarang tersebut. Namun, kata dia, hal tersebut harus ada pembuktian dahulu terkait hal tersebut. Mul'alif mengatakan, Kotamobagu harus waspada dengan peredaran daerah tersebut.

"Kita harus waspada.Bisa saja daerah kita menjadi tempat transit (narkoba)," kata Mul'alif menjelaskan.

Kata dia, yang paling berbahaya memang terutama untuk daerah-daerah di pinggiran pantai. Dari pinggiran pantai tersebut, narkoba bisa masuk Kotamobagu. Bisa masuk dari Bitung Gorontalo atau Palu. Jalur luar daerah yang berbahaya juga bisa datang dari Tarakan, Jayapura atau Kalimantan.        

Mul'alif mengatakan pemerintah sudah mengusulkan penganggaran untuk pemeriksaan urin tersebut. Namun dia masih merahasiakan kapan waktu pemeriksaannya. "Kami pastikan pemeriksaan ini bukan untuk mempermalukan orang. Yang ditulis dalam sampel itu nomor bukan nama orang," kata dia menandaskan. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved