Unjuk Rasa
Tak Ada Satupun Legislator, Demonstran Naiki Kap Mobil Dinas
Melihak aksi kedua perempuan itu, sejumlah polisi, tim keamanan dan staf setwan, langsung bereaksi.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kesal karena tak ada satu pun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut menerima aspirasi dan menemui mereka, dua di antara masa pengunjuk rasa yang berdemo di kantor DPRD Provinsi Sulut, nekat menaiki kap sebuah mobil pelat merah yang tengah diparkir di halaman kantor Kami (13/9/2012)
Spontan kedua demonstran yang diketahui bernama Aryati Rahman, dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulut dan Maria Taramen, dari Komunitas Masyarakat Pecinta Alam (KMPA) Tunas Hijau Minahasa Utara tersebut, langsung membawah spanduk alat peraga aksi menuju kendaraan operasional Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Sulut bernomor polisi DB 4243 AM yang terparkir di halaman kantor lalu menaiki kapnya dan membentangkan spanduk menutupi kaca depan mobil bermerk Nissan Livina hitam itu
Melihak aksi kedua perempuan itu, sejumlah polisi, tim keamanan dan staf setwan, langsung bereaksi menyuruh keduanya turun. Namun permintaan itu tak digubris, karena menurut mereka, mobil itu adalah mobil rakyat. "Mobil ini berasal dari uang rakyat, jadi kalian tidak ada hak untuk melarang kami," kata Rahman.
Merasa permintaan mereka tak diindahkan, seorang staf Setwan masuk ke dalam mobil tersebut lalu menjalankan mobil dengan kencang, sehingga kedua demonstran itu berteriak-teriak memarahi sang sopir karena nyaris jatuh dari atas kap mobil. Namun lagi-lagi meskipun hampir jatuh, keduanya tetap tidak turun dan terlibat perdebatan dengan staf setwan yang kuatir mobil operasional mereka rusak.
Setelah berkoordinasi dengan semua masa aksi yang hanya sekitar 10 orang itu, kedua demonstran itu akhirnya turun juga, kemudian membubarkan diri.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa mereka itu terkait sikap penolakan terhadap upaya pemerintah menjadikan Pulau Bangka sebagai area pertambangan. Aksi itu diikuti oleh Wahli Sulut, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulut, Komunitas Masyarakat Pecinta Alam (KMPA) Tunas Hijau Minahasa Utara dan beberapa perwakilan Warga Pulau Bangka.