Pilkada Jakarta
Parpol dan Kesukuan Tidak Lagi Dominan
Pengamat politik di Sulut, Herman Najoan SH MH menilai kultur pemilih di Minahasa saat ini tidak lagi terpaku
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Pengamat politik di Sulut, Herman Najoan SH MH menilai kultur pemilih di Minahasa saat ini tidak lagi terpaku pada partai politik (parpol) dan kesukuan dalam menentukan pilihannya.
Saat diwawancarai Tribun Manado, Kamis (6/9) mengatakan, berdasarkan hasil pilkada beberapa tahun terakhir faktor partai politik dan kesukuan bukan lagi menjadi bahan pertimbangan utama dari masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya.
"Saat ini saya melihat masyarakat mulai pintar dan mengutamakan figur dan perjalanan karir calon untuk menentukan pilihannya. Pola pandang masyarakat dalam menjatuhkan pilihan telah berubah," ujarnya.
Kendati demikian menurutnya faktor parpol, kesukuan, dan agama masih dijadikan bahan hitungan dari parpol untuk mengusung pasangan calon. Menurutnya faktor-faktor seperti ini masih menjadi acuan dalam penyusunan strategi politik dan pemetaan kekuatan.
"Walau cara pandang masyarakat telah bergeser namun parpol tetap menganggap kesukuan, agama, dan partai menjadi bagian dalam penentuan kekuatan," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, perubahan cara pandang masyarakat ini menunjukkan warga lebih menginginkan figur yang dianggap mampu menjadi pemimpin. (luc)