Uji Kompetensi Guru
Jonly Khawatir Tak Lulus Uji Kompetensi Guru
Sampai lima hari kedepan, 2.642 guru sertifikasi akan mengikuti tes ulang guru sertifikasi
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Sampai lima hari kedepan, 2.642 guru sertifikasi akan mengikuti tes ulang guru sertifikasi. Pelaksanaan ter ulang guru sertifikasi ini dilakukan di beberapa sekolah, seperti SMP Negeri 1 Tondano dan SMK Negeri 2 Tondano.
Jonly H, seorang guru sertifikasi di Minahasa mengatakan dirinya cukup khawatir dalam menghadapi ujian tersebut. Menurutnya, dia takut jangan sampai ujian yang dilalui sangat sulit sehingga hasil yang didapatnya sangat rendah. Menurutnya, dirinya tidak mau mendapat nilai yang rendah karena status guru sertifikasi yang disandangnya saat ini bisa dicabut.
"Banyak yang cukup gelisah menanti pelaksanaan tes ulang guru sertifikasi. Kami khawatir jangan sampai soal ujian yang diberikan sangat sulit dan kami mendapat hasil yang rendah. Kami tidak ingin status guru sertifikasi kami dicabut," ujarnya.
Joice Rori, guru sertifikasi yang telah mengikuti tes ulang guru sertifikasi hari pertama mengatakan soal ujian yang diberikan tidak sulit tapi juga tidak mudah. Menurutnya, mengerjakan soal ujian melalui komputer yang tersambung ke internet terasa sedikit aneh karena tidak terbiasa.
"Soal ujian yang diberikan tidak terlalu sulit tapi tidak terlalu mudah. mengerjakan soal ujian di komputer juga terasa sedikit canggung karena saya jarang menggunakan komputer. Mudah-mudahan bisa mendapat hasil yang baik," ujarnya.
Pelaksanaan ujian ini dilakukan dalam dua sesi, pukul 08.00 Wita dan pukul 11.00 Wita. Ujian dilakukan pada laboratorium komputer di beberapa sekolah di Tondano. Pelaksanaan ujian harus digilir karena jumlah komputer terbatas. Masing-masing guru mengerjakan soal berbeda sesuai bidang studi masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Minahasa, Dennie Rompas mengatakan pihaknya berharap semua guru sertifikasi yang mengikuti ujian tersebut bisa mendapat hasil maksimal. Menurutnya akan sangat disayangkan jika seandainya mendapat nilai rendah dan status guru sertifikasinya dicabut. Kendati demikian Rompas mengaku tidak mengetahui mekanisme penilaian yang akan dilakukan karena pelaksanaan penilaian sepenuhnya dilakukan pemerintah pusat.
"Saya berharap semua guru mempersiapkan diri secara maksimal agar bisa menjawab semua soal yang diberikan. Kami tidak ingin ada guru yang dicoret dari daftar guru sertifikasi. Sangat disayangkan jika tunjangan telah diterima harus dihentikan," ujarnya.