Keluarga Berencana
Hartanto : KB Sebagai Pengendali Penduduk
Deputi pengendalian penduduk BKKBN pusat DR Wendy Hartanto MA memperingati hari keluarga Nasional Tingkat Nasional
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:

TRIBUNMANAD.CO.ID, BITUNG - Deputi pengendalian penduduk BKKBN pusat DR Wendy Hartanto MA, merayakan perigatan hari keluarga Nasional (Harganas) ke XIX Tingkat Nasional bersama dengan BKKBN Provinsi dan Badan KB dan PP kota Bitung, Rabu (4/7).
"Bagi masyarakat yang memerlukan KB bisa melalui BKKBN Provinsi dan Badan KB dan KK yang ada di kota kabupaten, serta sejumlah klinik kesehatan yang telah kami dirikan," kata Hartanto.
Khusus di kota Bitung selain ada badan KB dan PP dibawah kepemimpinan Wali kota Hanny Sondakh juga melibatkan berbagai pihak untuk mensukseskan program tersebut. Dijelaskannya untuk program KB harus dilakukan secara terus-menerus, jangan pernah berhenti. "Karena jika terhenti akan lemah, mengingat program KB sebagai pendorong mengendalikan penduduk," tuturnya.
Kota Bitung memperoleh DAK untuk motor, PLKB, Mobil pelayanan, penerangan dan banyak bantuan yang sangat berguna. "Terkait program dua anak lebih baik secara khusus pihak BKKBN tidak membatasi setiap ibu rumah tangga saat mengikuti KB untuk membatasinya memiliki anak," kata dia.
Mengapa muncul slogam dua anak lebih baik dalam satu keluarga akan semakin baik dalam mengasuh sang anak. "Orang tua dirumah bisa mendidik sang anak dirumah, kalau memiliki anak yang banyak kemampuan kita terbatas dan terbagi kepada banyak orang," tuturnya. Dengan hanya memiliki dua anak orang tua dapat menyekolahkan anak tersebut hingga jenjang pendidikan yang tinggi.
Untuk PNS di seluruh Indonesia memang mendapat tanggungan dari pemerintah dengan dibatasi hanya memiliki dua anak. "Namun kalau ada anaknya yang ketiga tidak ditanggung," tandasnya.
Terpisah Wali kota Bitung Hanny Sondakh berkomitmen akan membantu dan mendukung terlaksanananya program kesehatan keluarga dan keluarga berencana."Sebab keluarga yang sehat dan sejahtera merupakan harapan kita semua karena semua akan berhasil berawal dari keluarga," kata Sondakh.
Menurutnya jika keluarga berkualitas maka akan menghasilkan pula anak - anak yang berkualiatas, dan jika dari keluarga telah terbiasa dengan hal - hal positif maka akan melahirkan pula pemikiran dan tindakan yang positif. "Keluarga merupakan organisasi terkecil dan awal dari pengetahuan dan pendidikan sehingga keluarga seharusnya menjadi pusat pengetahuan dan pendidikan informal bagi anggotanya," tambahnya.
Ia berharap masyarakat akan terus membantu menyukseskan program ini untuk menciptakan kader - kader terbaik bangsa di waktu yang akan datang. "Masyarakat harus mendukung penuh program ini," tandasnya