Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Narkoba

Legislator Tertangkap Bawa Sabu, DPRD Sulut Sepakat Tes Urine

Mendengar hal tersebut, beberapa anggota dewan terlihat kaget dan mengaku baru mengetahui info ini.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Legislator Tertangkap Bawa Sabu, DPRD Sulut Sepakat Tes Urine
BERITA SULUT
Oknum legislator DPRD Sulut berinisial AD yang kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu. Saat ini masih diperiksa intensif kepolisian.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tertangkapnya seorang legislator Sulut, inisial AD dari Fraksi PAN Sulut yang kedapatan membawa sabu-sabu dalam kemasan kecil seusai mendarat di Bandara Samratulangi Manado menggemparkan DPRD Sulut.

Hingga berita diturunkan belum ada keputusan dari Polda Sulut terkait status anggota dewan tersebut, namun yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Mendengar hal tersebut, beberapa anggota dewan terlihat kaget dan mengaku baru mengetahui info ini, Senin (25/6/2012) kemarin. Sebagian besar bahkan sepakat untuk melakukan tes urine untuk mengetahui apakah anggota dewan lainnya ada yang menggunakan narkoba.

Wakil Ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan bahkan mengusulkan tak hanya tes secara acak, kalau perlu semua anggota DPRD Sulut melakukan tes narkoba, mengingat sebagai wakil rakyat adalah teladan bagi masyarakat. Meski demikian terkait kasus yang terjadi pada anak Bupati Bolmut Hamdan Datunsolang ini menurut Kotambunan harus dilakukan sesuai proses hukum yang berlaku.

"Pembuktian harus jelas jangan sampai sesuatu hal yang belum ada pembuktian tapi sudah dinyatakan, karena di kita-kita ini target banyak ada yang memfitnah atau apa. Bila sudah terbukti memang sagngat disayangkan ada seperti itu," kata dia.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Sulut Jhon Dumais. Ia mengaku kaget dengan peristiwa yang terjadi pada AD yang merupakan anggota komisinya. "Kita hormati proses hukum di hukum ada asas praduga tak bersalah kita hormati, ada kejadian itu kami kaget. Kami sangat menyesalkan hal ini dan kita hormati proses hukum," ujarnya.

Ia juga mengaku setuju bila anggota dewan mesti melakukan tes urine, bahkan ia yang mengajukan pertama kali bersedia untuk menjalani tes tersebut. selama ini sudah banyak alat canggih, karena tak hanya urin, dengan serat rambut saja bisa diketahui orang tersebut pengguna atau bukan.

Berbeda dengan anggota dewan lainnya, Sherpa Manembu mengatakan usulan tes urine perlu dikaji mengingat tak masuk dalam tata tertib. "Itu kasuistik kalau harusnya seperti itu ya dilakukan. Kalau disepakati bersama jangankan urine tes apa saja oke tapi tetap harus mengacu pada aturan," katanya. Ia menilai dalam hal ini DPRD merupakan  sebuah lembaga dan tatib melekat dalam diri anggota dewan.

Ketua Fraksi Persatuan Nasional Farid Lauma memilih no comment dan ia mengaku akan mencari tahu dulu kebenaran informasi tersebut apalagi hal ini menyangkut persoalan pribadi yang terjadi pada anggota fraksinya.

Ketua Dewan Tunggu Surat Resmi

Hampir sama dengan Luama, Ketua DPRD Sulut memilih puasa statement terkait hal ini. "Dari kasus ini biasanya ada penyampaian resmi ke DPRD, kami akan menyampaikan ke media prosesnya kalau benar. Dalam tatib ada aturannya silakan tanya ke ketua BK (Badan Kehormatan)," ujarnya.

Paul Tirayoh Ketua Badan Kehormatan mengatakan menunggu penanganan dari aparat hukum mulai dari kepolisian hingga nanti keputusan pengadilan. "Ini masalah hukum, beri kesempatan pada yang bersangkutan belum tentu tuduhannya benar," katanya. Sanksi akan ia kenakan sesuai dengan tatib DPRD Sulut bila sudah ada keputusan resmi dari pengadilan.

PAN Segera Rapat Internal

Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai tempat bernaung AD telah menentukan sikap. Ayub Ali, Sekretaris PAN Sulut akan melakukan rapat internal partai setelah kepolisian melakukan pemeriksaan. "Nanti setelah kepolisian melakukan pemeriksaan 1 kali 24 jam dan resmi ditetap sebagai apa, PAN Sulut akan rapat internal partai," ujarnya.

Saat ini karena pemeriksaan masih berlanjut partainya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. "Sebagai kader PAN harus punya sikap tegakkan aturan yang berlaku. Dilingkup kepartaian, partai akan lebih berhati-hati. Ini antisipasi ke depan agar tak terjadi. Ya, ini merupakan pelajaran bagi partai kita," imbuhnya.

Tentang tes urine bagi anggota dewan Ayub juga menyetujui usul tersebut untuk memastikan wakil rakyat tak terlibat narkoba ini juga dalam rangka menjaga kewibawaan anggota dewan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved