Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BBM

Pengendalian Distribusi BBM Bersubsidi Diuji Coba

Badan Pengatur Hilir Migas juga akan melaksanakan uji coba hal yang sama.

Editor:
zoom-inlihat foto Pengendalian Distribusi BBM Bersubsidi Diuji Coba
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pengendalian sistem distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan memakai teknologi akan diuji coba di sejumlah tempat. Hal ini untuk mempersiapkan aturan mengenai pengendalian BBM bersubsidi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo mengemukakan, pengendalian BBM bersubsidi dengan sistem teknologi informasi diuji coba PT Pertamina secara korporasi di wilayah Kalimantan. Uji coba pengendalian BBM bersubsidi dengan teknologi informasi itu juga akan dilakukan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM di enam kota di Pulau Jawa pada Agustus.

"Badan Pengatur Hilir Migas juga akan melaksanakan uji coba hal yang sama," kata Evita, Rabu (30/5/2012) di Jakarta.

Uji coba itu baru sebatas pendataan kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi di masing-masing SPBU, dan mencatat setiap tranksaksi pembelian BBM bersubsidi untuk mengetahui volume pemakaiannya setiap hari. Jadi, belum ada penjatahan volume pembelian BBM bersubsidi. "Nanti aturannya masih akan dibahas lebih lanjut, tetapi belum ada penjatahan," ungkapnya.

Jika uji coba pemakaian teknologi informasi untuk pengendalian BBM bersubsidi itu sukses, maka itu akan bisa digunakan di semua wilayah agar lebih mudah diawasi sehingga kuota BBM bersubsidi terjaga.

Menurut Evita, uji coba itu menggunakan anggaran korporasi PT Pertamina dan anggaran negara. Uji coba dilakukan oleh tiga pihak di tempat berbeda yaitu PT Pertamina, BPH Migas, dan Ditjen Migas Kementerian ESDM.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan beberapa kebijakan hemat energi. Salah satunya adalah, pengendalian sistem distribusi di setiap SPBU.

Pengendalian ini dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Setiap kendaraan akan didata secara elektronik, baik data kepemilikan maupun data fisik kendaraan tersebut. Setiap kali kendaraan tersebut mengisi BBM, maka jumlah BBM subsidi yang dibeli akan tercatat secara otomatis, dan dapat diketahui jumlah pembelian setiap hari.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved