Paskah
Jemaat GMIM Tesalonika Buyungon Khusyuk Ikuti Perjamuan Kudus
Dalam khotbahnya, sebelum perjamuan kudus yang diambil dari kitab Efesus 4:17-32.
Penulis: Alpen_Martinus |
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG- Ratusan Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM)Tesalonika Buyungon khusyuk mengikuti perjamuan kudus, Jumat (6/4/2012).
Ibadah perjamuan kudus yang dimulai pukul 14.00 wita tersebut dipimpin oleh ketua jemaat Pendeta Deisy Maindoka, dan pakaian yang digunakan oleh jemaat didominasi dua warna, hitam dan putih.
Dalam khotbahnya, sebelum perjamuan kudus yang diambil dari kitab Efesus 4:17-32, Maindoka mengatakan, Jumat Agung merupakan penghayatan akan arti kematian Tuhan Yesus."Kematiannya merupakan proses menuju kemenangan," jelas dia.
Ia menambahkan, penyaliban yang dialami oleh Tuhan Yesus juga bukan merupakan kekalahan melainkan kemenangan."Siapakah yang mau hidup dalam kemenangan, Ia rela menanggung dosa isi dunia ini," tuturnya.
Menurutnya, kalau kita percaya kepadaNya, harus menanggalkan kehidupan lama, yang dikuasai oleh dosa-dosa, dan menggunakan kehidupan baru yang sudah ditebus."Seluruh kehidupan kita harus mencerminkan kehidupan yang diajarkan Tuhan Yesus," ucapnya.
Ia menjelaskan, saat sudah memasuki kehidupan baru, tujuan hidup kita harus berubah."Tuhan lah tujuan hidup kita, bukan diri kita sendiri," jelas dia.
Usai khotbah, perjamuan kudus dimulai, para anggota sidi jemaat dipersilakan untuk duduk di kursi menghadap meja perjamuan, setelah itu, pendeta mulai membagikan roti tidak beragi, yang disusul dengan anggur.
Sebelum memakan roti dan minum anggur, nampak peserta perjamuan kudus lebih dahulu berdoa. Setelah usai, kelompok yang lain bergantian dilayani. Karena banyaknya peserta, perjamuan belangsung sekitar tiga jam.