Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BBM

BBM Bersubsidi Musuh Bersama

Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno, menilai, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah musuh bersama.

Editor: Andrew_Pattymahu


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno, menilai, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah musuh bersama. Untuk itu, ia berharap pemerintah mau memperketat penggunaan BBM bersubsidi dengan sejumlah cara.

"Pengalihan penggunaan BBM ke bahan bakar gas (BBG) di sektor transportasi darat tak bisa ditunda lagi," ujar Djoko kepada Kompas.com, Minggu (1/4/2012).

Ia menyebutkan, kondisi angkutan umum harus dibuat senyaman seperti kendaraan pribadi. Subsidi BBM harus diberikan untuk angkutan umum. Tapi hal ini tidak boleh dilakukan untuk kendaraan pribadi. "Naikkan harga BBM untuk kendaraan pribadi, berikan subsidi buat angkutan umum," tambah Djoko.

Menurut dia, pengetatan konsumsi BBM bersubsidi harus dilakukan karena selama ini kendaraan pribadi yang mengonsumsi BBM bersubsidi dengan persentase 93 persen. Sepeda motor mengambil porsi 40 persen, sedangkan mobil 53 persen.

"Persentase pengguna BBM bersubsidi pun oleh transportasi darat mungkin pesat dalam satu tahun terakhir. Semula 89 persen dari kuota 38,38 juta kiloliter pada 2010 menjadi 97,33 persen dari kuota 41,78 juta kiloliter pada 2011," pungkas Djoko.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved