Dishubkominfo Batal Terapkan Tarif Baru

TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG-  Rencana Dinas Perhubungan Informasi dan Telekomunikasi (Dishubinfokom) menaikkan tarif angkutan umum batal dilakukan. Hal tersebut, setelah hasil keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang menyatakan menunda kenaikan harga bahan bakar Minyak.

"Karena adanya penundaan kenaikan harga BBM, maka kami belum mengeluarkan tarif baru untuk angkutan umum, dan masih menggunakan tarif lama," jelas Kepala Dishubinfokom Jimmy Tamon, Minggu (1/4).

Namun menurutnya, prediksi tarif baru tersebut tidak akan diabaikan, karena BBM bisa naik sewaktu-waktu."Kenaikan BBM kan ditunda, bukan dibatalkan, jadi kami siapkan saja," katanya.

Sebelumnya, Dishubkominfo sudah mempersiapkan draft tarif baru yang akan diberlakukan jika BBM jadi dinaikkan."Draft yang kami persiapkan, dengan perdiksi harga BBM naik Rp 1500 per liter, maka perkiraan tarif naik 33 persen, untuk yang berjarak jauh seperti Amurang, Modoinding, Motoling rencananya mengalami kenaikan Rp 2000, dan yang dekat Rp 1000," ujarnya.

Selain itu, Dishubkominfo juga membuat kajian khusus untuk kenaikan tarif angkutan umum."Selain BBM, faktor lain yang bisa memengaruhi naiknya tarif adalah harga suku cadang, jadi kami akan survey dulu, kalau memang naik, kami akan buat kajian," tuturnya.

Menurutnya, jika pada saatnya nanti harga BBM yang ditunda kenaikan harganya benar-benar naik, maka tidak menutup kemungkinan harga prediksi tersebut yang digunakan, disesuaikan dengan kenaikan harga BBM."Dari pusat berikan batasan, tapi yang susun dipercayakan kepada daerah," jelasnya.

Memang sesuai dengan keputusan DPR RI, kenaikan BBM bukannya batal, melainkan tertunda, jadi wajar jika pemerintah kabupaten mempersiapkan prediksi kenaikan tarif baru angkutan umum.