Gunung Lokon Meletus
Waspada Letusan Susulan Lokon
Letusan Gunung Lokon masih memungkinkan terjadi lagi. Setelah sempat membuat panik warga, karena mendengar suara gemuruh kuat
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON ‑ Letusan Gunung Lokon masih memungkinkan terjadi lagi. Setelah sempat membuat panik warga, karena mendengar suara gemuruh cukup kuat disertai getaran yang sempat menggetarkan kaca‑kaca rumah akibat meletus Selasa (21/2) lalu sebanyak dua kali yakni pukul 11.52 Wita dan 11.54 Wita.
"Letusan susulan masih mungkin terjadi, karena supply energy yang ditandai dengan adanya gempa tremor masih terus berlangsung, tapi skalanya mungkin lebih kecil," kata Farid Bina, Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon, Rabu (22/2/2012).
Masyarakat patut mewaspadai letusan, sebab aktifitas yang ditunjukkan Lokon berbeda dari biasanya. "Saat terekam kegempaan (vulkanik), amplitudo semakin besar dengan waktu yang panjang, ini menandakan bahwa supply energy Gunung Lokon semakin besar, jadi harus diantisipasi sejak dini. Perlu disiapkan masker, untuk menjaga kesehatan masyarakat dari serangan penyakit ISPA," katanya.
Warga yang beraktivitas dalam radius bahaya 2,5 kilometer juga dimintanya untuk dipastikan tak ada lagi, karena lontaran batu pijar bisa menjangkau daerah tersebut. "Perlu diwaaspadai juga letusan satu arah, ketika angin tak berhembus kencang, material bisa menumpuk tebal jatuh disatu wilayah dan membahayakan warga. Begitu pun jika angin kencang, material lapili dengan ukuran 2 hingga 4 milimeter bisa terbawa dan mengancam warga," tutur Farid sembari menambahkan status Gunung Lokon masih tetap siaga (level III).
Arnold Poli, mantan Komandan Komando Tanggap Darurat Gunung Lokon meminta masyarakat tetap waspada, dan tidak mempercayai isu‑isu menyesatkan seputar aktifitas gunung terutama melalui SMS.
"Waspadai info sesat, jangan percaya jika ada yang meminta untuk mengungsi jika hanya lewat pesan singkat, harus dari pemerintah secara resmi. Karena mereka bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk menjarah barang‑barang yang ditinggalkan, jadi berjaga‑jaga saja," tuturnya.
Terpisah, Royke Roeroe, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Tomohon menegaskan langkah antisipasi seperti menyiapkan kendaraan evakuasi, hingga 23 titik pengungsian juga telah dilakukan jika Lokon benar‑benar mengancam.
"Lokasi pengungsian siap diaktifkan seperti dulu jika ada ancaman. Kita harus atas kebaikan Tuhan, karena letusan kemarin tak memberi dampak langsung bagi masyarakat Tomohon. Abu vulkanik tak ada yang jatuh di daerah Tomohon," kata Roeroe.
Soal masker menurutnya sudah tersedia, meski dalam kondisi terbatas dan siap dibagikan kapan saja kepada masyarakat. "Di Badan Bencana ada buffer stock sebanyak 8 ribu masker, siap dibagikan kapan saja," terangnya. (war)