Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Lokon Meletus

Abu Vulkanik Masih Ganggu Aktivitas Warga

Abu vulkanik yang turun di wilayah seperti Kakaskasen, Kakaskasen III, Woloan, Tara-tara, Kayawu dan Wailan.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Abu Vulkanik Masih Ganggu Aktivitas Warga
TRIBUNMANADO/WARSTEF ABISADA
Petuga pemantau Gunung Lokon sibuk memperhatikan aktivitas gempa tremor yang masih terjadi usai letusan.
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Sehari pasca letusan Gunung Lokon yang memuntahkan abu vulkanik setinggi 2 ribu meter ke angkasa, ternyata masih memberikan pengaruh buruk kepada sebagian masyarakat Kota Tomohon. Aktivitas mereka masih terasa terganggu, sebab masih harus menggunakan masker untuk menghindari sakit, akibat menghirup abu vulkanik yang menghujani Tomohon dengan ketebalan sekitr 4 milimeter, Jumat (11/2/2012) sekitar pukul 08.20 Wita.

Abu vulkanik yang turun di wilayah seperti Kakaskasen, Kakaskasen III, Woloan, Tara-tara, Kayawu dan Wailan, Walian, Tumatangtang, Matani, Sorongsong, dan Kamasi hingga pusat Kota Tomohon, belum sepenuhnya bersih. Abu masih menghiasi atap rumah dan halaman warga, hingga jalan-jalan utama. “Mudah-mudahan segera turun hujan deras, agar abu vulkanik yang masih terlihat segera sirna dan tak mengancam kesehatan masyarakat,” ujar Yari, warga Kolongan I, Sabtu (11/2).

Ia terpaksa harus mengintensifkan kegiatannya untuk membersihkan rumah, karena ketika angin bertiup, abu dengan seketika yang menempel diatap rumah, langsung turun dan mengotori rumah hingga halaman depan. Tanaman yang tumbuh, juga tak luput dihiasi abu vulkanik.

Bobby Sambeka, warga Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara mengaku masih merasa cemas pasca terjadi letusan, karena Gunung Lokon masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir aktifitasnya. “Meski kali ini abu vulkanik tak terlalu banyak di wilayah kami, tapi rasa cemas teta p masih ada, apalagi sebelum letusan pemerintah terkesan lambat memberikan informasi atau peringatan dini kepada masyarakat, sehingga menyebabkan kepanikan karena tiba-tiba gunung sudah meletus,” jelasnya.

Farid Bina, Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon mengatakan letusan susulan masih memungkinkan terjadi lagi, pasca letusan yang mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2 ribu meter, Jumat (10/2) pagi sekitar pukul 08.20 Wita. Sebab, supply energy masih terus berlangsung yang ditandai dengan adanya gempa tremor dan vulkanik. “Letusan susulan masih bisa terjadi, tapi skalanya hanya kecil,” katanya, kemarin.

Ia menjelaskan letusan kali ini tak terdengar dentuman keras, karena pada kawah terjadi perubahan, dimana kondisinya sekarang sudah bolong dengan terbentuknya lubang menyerupai sumur pada permukaan kawah. “Pada bagian permukaan kawah, tak ada lagi genangan air yang biasa terlihat. Sudah bolong, makanya saat letusan tak terdengar dentuman bunyi keras, karena energy langsung keluar tanpa ada penghalang,” tuturnya.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Tomohon Jimmy Eman menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat tetap tenang dan tidak panik, dalam menghadapi situasi saat ini, kendati letusan terakhir menjadikan sebagian wilayah Kota Tomohon dipenuhi abu vulkanik, mulai dari Kecamatan Tomohon Tengah, Kecamatan Tomohon Selatan, Kecamatan Tomohon Timur dan Tomohon Barat.

Eman meminta masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawah Gunung Lokon agar waspada, dan kepada para pencinta alam khususnya para pendaki gunung tidak melakukan pendakian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. “Pemerintah Kota Tomohon mengajak seluruh komponen masyarakat agar menggunakan masker, apabila akan melakukan aktivitas di luar ruangan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit saluran pernapasan dan flu akibat dari debu Lokon yang menghiasi sebagian Wilayah Kota Tomohon,” tegasnya.

Ia berharap seluruh elemen terkait tetap siaga dan memberikan pemahaman-pemahaman yang benar kepada masyarakat, agar tercipta kondisi aman, tertib dan nyaman. “Jangan sebar informasi yang tidak benar, bisa membuat panik masyarakat,” tukas Eman.

Arnold Poli Sekretaris Kota Tomohon mengatakan pemerintah tetap menyiagakan tenaga kesehatan untuk mencegah terserangnya infeksi saluran pernafasan (ISPA) kepada masyarakat. “Pemerintah akan tetap mengantisipasi letusan susulan, dengan terus berkoordinasi bersama Pos Pemantau. Tenaga kesehatan, dan masker sudah disiapkan untuk melindungi warga, termasuk upaya evakuasi,” kata mantan Komandan Komando Tanggap Darurat Gunung Lokon itu.

Royke Roeroe, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Tomohon menambahkan kendati letusan tergolong besar, namun tak ada warga yang diungsikan. “Status tetap siaga, tak ada warga yang mengungsi karena tak ada rekomendasi dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung untuk melakukan itu. Jadi semua harus tetap waspada,” tuturnya.

Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tomohon menegaskan sebanyak 230 personil dikerahkan ke seluruh wilayah yang terkena dampak langsung letusan untuk pembersihan. "Ada dua pleton juga yang tiap hari bertugas memantau perkembangan Lokon," katanya.

Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Theo Kawatu, antisipasi terhadap ancaman terburuk juga dilakukan pihaknya. Danramil Tomohon Kapten Kavaleri Ahmad Nurdin mengatakan telah menyiagakan personil di dekat zona bahaya seperti Patar Kinilow, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan. "Personil tetap siaga," tukasnya. (war)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved