2011, Sektor Pertambangan Masih Tersendat

Tribun Kaltim/NEVRI

Traktor mengeruk di lahan tambang batu bara jalan HM Ardans Ringroad III Samarinda Utara, Senin (4/7/2011) Lahan pertambangan batu bara yang dekat dengan lokasi pemukiman penduduk kota Samarinda harus direklamasi ditanami kembali guna menyelamatkan kerusakan lingkungan dan banjir yang lebih parah. (TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ekonom CIDES, Umar Juoro mengatakan secara sektoral, sektor-sektor pertambangan di Indonesia belum dapat bertumbuh tinggi.

"Sektor pertambangan hanya terbatas pada produksi batubara, sedangkan pertambangan umum apalagi minyak dan gas (migas) masih hadapi permasalahan serius, terutama berkaitan dengan peraturan yang dipandang investor menghambat investasi mereka," kata Umar di Hotel Ambhara, Jalan Iskandariyah, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2011).

Umar menjelaskan, sekalipun sektor manufaktur telah mulai menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi, namun keberlanjutannya masih dipertanyakan. Apalagi, melemahnya perekonomian dunia.

"Kecenderungan berpindahnya industri manufaktur dari China ke Indonesia akan terus berlangsung, selama fasilitas seperti infrastruktur diperbaiki," ujarnya.