Minyak Tanah
Herry Gunakan Papan Tempat Tidur untuk Kayu Bakar
Puluhan jirigen minyak tanah (MT) milik warga kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian mengular dengan panjang sekitar 50 meter
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Puluhan jirigen minyak tanah (MT) milik warga kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian mengular dengan panjang sekitar 50 meter, Rabu (14/12/2011). Pemandangan ini terjadi saat warga akan melakukan antrean MT dalam program operasi pasar penyaluran MT yang dilakusanakan Bagain Perekonomian Pemko Bitung jelang perayaan Natal dan tahun baru 2012.
Herry Gampamole (48) warga RT I harus dua kali melakukan pengecekan ke kantor kelurahan yang terletak di jalan SH Sarundajang untuk memastikan operasi pasar penyalurah MT benar adanya. "Saya datang pertama kali pukul 7 pagi, dan pukul 9 namun belum ada tanda-tanda ada MT," kata Herry kepada Tribun Manado di sela-sela melakukan antre MT.
Menurutnya, informasi akan adanya penyaluran MT di Kelurahan tempat ia tinggal nanti diperoleh beberapa saat sebelum antrean jirigen berdatangan. "Mereka beri informasi akan ada penyaluran MT namun blum tau jam berapa," tuturnya.
Ia mengaku sudah sejak tiga bulan lamanya tidak memiliki MT untuk digunakan memasak di dapur, bahkan dirinya kerap dimarahi oleh istrinya dirumah saat tidak ada MT. "Pernah jirigen MT saya dibuang oleh istri karena tidak dapat MT," keluh.
Berdasarkan pengalamannya tersebut ia dengan langkah seribu langsung menaruh jirigennya di dalam antrean untuk memperoleh MT. "Selama 3 bulan itu saya gunakan kayu api untuk memasak di rumah, dan sempat menggunakan papan tempat tidur untuk dijadikan kayu api," ucapnya.
Ayu, wara lainnya harus rela tidak pergi ke sekolah anaknya untuk menerima raport karena melakukan antre MT. "Saya sebenarnya mau terima raport anak saya di SMP N 12, namun saya tunda karena mau mengantre MT," katanya.
Bukan hanya penerimaan raport anaknya yang tak dihadirinya, Ayu juga tidak berpartisipasi dalam kegiatan menyambut Natal yang dilaksanakan di sekolah anaknya. "Saya tidak jadi membawa makanan untuk acara Natal di sekolah anak saya karena antre MT," tambahnya.
Dari amatan Tribun Manado puluhan warga dengan jiregannya mulai mengantre sejak pukul 10.00 Wita, sementara dari mobil tangki MT baru tiba pada pukul 14.15 Wita, warga pun harus berjam-jam menunggu di bawah terik matahari untuk memperoleh MT dengan jatah per Kepala keluarga (KK) 3 liter untuk Kristen dan 2 liter untuk muslim mengingat umat Kristen sedang butuh minyak tanah lebih banyak untuk merayakan Natal.
"Jirigen warga antre di luar, kecuali perangkat kelurahan yang bisa didalam halaman kantor lurah untuk antre MT," kata seorang staf kelurahan melalui pengeras suara. Di saat warga sedang menunggu kedatangan MT, terdengar dari pengeras suara dimana informsi bahawa penyaluran MT akan datang pada pukul 12.00 Wita. "MT nanti akan masuk jam 12 siang," kata Demitrius Langori Lurah Girian Indah.
Sementara itu lanjut Ayu operasi pasar di kelurahan Girian Indah tidak disosialisasikan terlebih dahulu nanti saat detik-detik terakhir baru diberitau oleh pihak kelurahan. "Masakan nanti kasih informasi sesaat sebelum MT datang," keluhnya. Dijelaskan Demitrius, jatah yang diberikan dalam operasi pasar di Kelurahan Girian Indah sejumlah 5 drum dan akan disalurkan kepada 1852 KK yang terdata.
"Terkait infomasi yang masih simpang siur, saya belum mau beritahu warga kalau ada operasi pasar penyaluran MT karena mau pastikan dulu ada atau tidak," tutunya kepada sejumlah wartawan. Penyaluran ini sendiri diprioritaskan kepada warga yang akan melaksanakan Natal dan tahun baru 2012.
"Dalam penyalurannya sendiri ada 50-an KK tidak memperoleh, itupun belum termasuk warga yang tidak datang, mereka tidak kebagian," ujarnya. Tak pelak warga yang tidak memperoleh merasa kecewa.
"Yah... mau buat apa lagi kalau tidak dapat, kan jatahnya tidak cukup," kata seorang warga setempat sembari berlalu membawa jirigennya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lurah langsung memberikan pngertian dan pengarahan kepada warga yang tidak memperoleh MT. "Jatah yang kami dapat sudah seperti itu dan memang tidak sebanding dengan jumlah warga disini," kata Demitrius. Sementara itu di Kelurahan Wangurer Kecamatan juga dilakukan operasi pasar penyaluran MT 5 drum kepada kurang lebih 500 KK.(crz)