Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minyak Tanah

Pertamina Manado Jamin Penuhi Kebutuhan Minyak Tanah Warga

Aksi demontrasi terjadi di kantor Pertamina Sales Area Manado, Selasa (13/12/2011) siang

Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Andrew A Pattmahu


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO
- Aksi demontrasi terjadi di kantor Pertamina Sales Area Manado, Selasa (13/12) siang. Pendemo yang berasal dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manado, menuntut agar pasokan minyak tanah bersubsidi di Sulut ditambah mengingat makin dekatnya perayaan Natal bagi umat Kristen.

Aksi unjuk rasa damai ini dimulai pukul 12.00 Wita. Sebelum menjalankan aksinya ke kantor Pertamina Manado kompleks Pasar 45, masa dari dua organisasi ini berkumpul di Marina Plaza sejak pukul 09.00.

Koordinator pendemo Arnold Dimpudus dalam orasinya meminta perusahaan pemerintah ini supaya tidak mengurangi kuota minyak tanah. "Kami sudah merasa lebih susah. Pemerintah belum mampu mensejahterakan rakyat," teriaknya.

Billy Johannis, perwakilan masayarakat kepulauan Manado mendesak agar Pertamina melaksanakan operasi pasar. Menurutnya kelangkaan BBM makin menyulitkan nelayan untuk melaut dan mencari nafkah.

Dalam demo yang berlangsung sekitar dua jam ini, pendemo yang diwakili J Petonengan, Ruby Rumpesak, Franklin Tamara terus meneriakkan yel-yel hidup rakyat. Tampak juga akademisi Universitas Sam Ratulangi, Edwin Moniaga.

Beberapa kali terjadi aksi dorong masa dengan polisi yang berjaga-jaga di lokasi demontrasi. Masa mendesak masuk ke kantor untuk bertemu dengan pimpinan PT Pertamina.

Polisi yang berjaga-jaga sigap mengamankan aksi dorong ini. Untung aksi ini tidak berbuah anarki.

Sekitar 30 menit berdemo, akhirnya seluruh pendemo diperbolehkan masuk menemui Irwansyah Sales Area Manager pertamina Manado dan pimpinan lainnnya.

Dalam penyampaiannya Irwansyah menuturkan setiap tahun angka kuota diturunkan oleh pemerintah dan DPR yang diseimbangkan dengan dana APBN. "Mulai 1 Desember kouta terus diturunkan, tapi karena di Sulut mayoritas merayakan natal maka kuota ditambah sesuai kebijakan pemprov dan pemda," ucapnya.

Menurutnya, kelangkaan BBM terjadi akibat panic buying masyarakat. Kemudian ada lagi faktor lainnya yakni suplai yang terhambat akibat banjir yang terjadi di Bitung selama musim penghujan ini.

"Masyarakat pikir bensin dan minyak tanah akan berkurang jadi harus dibeli banyak-banyak. Minyak tanah yang sekarang di masyarakat adalah sisa alokasi," tandasnya.

Irwansyah menjamin selama bulan Desember ini pihaknya akan berupaya supaya tidak akan lagi terjadi antrean BBM. "Kami akan melakukan operasi pasar di semua daerah Sulut sebelum natal dan menjaga agar pasokan tetap netral."

Seusai mendengarkan penyampaian ini J Petonengan meminta supaya Pertamina jangan hanya mengkonsepnya di atas kertas, tetapi realisasinya yang utama. "Kami tunggu janji Anda, kalau tidak masa lebih banyak akan kami bahwa untuk berdemo lagi," teriaknya.

Demontrasi berakhir dengan tertib. Polisi dan masa pendemo saling berjabat jangan kemudian membubarkan diri. (dru)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved