Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Air Bersih

Warga di Kinilow Perlu Ari Bersih

Minyak tanah ternyata bukan merupakan satu-satunya bahan yang sulit di dapat sebagian masyarakat Kota Tomohon,

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu

TRIBUNMANADO.CO.ID—Minyak tanah ternyata bukan merupakan satu-satunya bahan yang sulit di dapat sebagian masyarakat Kota Tomohon, setelah subsidi dicabut Pertamina sebesar 80 persen, tapi air bersih juga. Itu dirasakan masyarakat terutama mereka yang bermukim di wilayah Kinilow dan Kinilow I.

Sejak sebulan terakhir, mereka tak lagi mendapatkan pasokan air bersih memadai dari PDAM Kota Tomohon seperti waktu-waktu sebelumnya. “Di rumah sekarang tak ada air, karena jalannya sering macet (mati-mati,” keluh Mintje Nangka (54), warga Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara kepada tribun Manado, minggu (20/11).

Akibatnya, Nenek dari 3 orang cucu ini mengaku kesulitan untuk mengerjakan tugasnya di dapur terutama untuk memasak karena kekurangan air. Belum lagi saat pagi untuk menyekolahkan anak-anak, untuk keperluan mandi mereka harus rela berjalan sejauh 1 Km mengambil air.

“Air kadang harus diisi dalam gallon agar bisa dipikul atau diangkut dengan motor  ke rumah,” katanya.

Hal senada diungkapkan Berta, warga lainnya. Ia kadang tidak tidur pulas karena harus menunggu air jalan di malam hari untuk ditampung. “Selang seminggu terakhir air baru sekali jalan semalam, terpaksa harus bangun untuk menampung tapi juga tidak lama. Dan tagihan harus tetap kami bayar, meski banyak karena beroutar akibat pengaruh angin dibandingkan pemakaian,” kesalnya.

Yohanis Makatita (59), juga merasakan kesulitan karena minimnya pasokan air. “Bayangkan saja, untuk buang kotoran kadang harus ke Sungai, karena di rumah tak ada air. Toilet jadi berbau naga (busuk),” tuturnya.
Ia berharap PDAM serius menangani persoalan air di Kota Tomohon, agar masyarakat tak dibuat tambah sulit. “Di Tomohon juga sudah mulai hujan  dan banyak sumber airnya, tapi kenapa air sulit di dapat. Tak tahu apa masalhnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Jeffry Polii, Direktur Utama PDAM menjelaskan terhambatnya supply air di sejumlah wilayah karena pembenahan jaringan masih terus dilakukan pihaknya, seperti pembuatan jaringan Malimbukar yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhan air bersih di daerah ini jika nantinya sudah beroperasi secara optimal, dengan mengandalkan gaya gravitasi untuk distribusi. (war)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved