Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KEK Bitung

Dokumen KEK Bitung Telah Siap

Persiapan dokumen Kota Bitung untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah mencapai sekitar 95 persen

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO
- Persiapan dokumen Kota Bitung untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah mencapai sekitar 95 persen. Sampai saat ini Pemerintah daerah Sulawesi Utara terus melakukan sejumlah persiapan termasuk ruang tata kota.

"Persiapan dokumen sudah siap 95 persen tinggal menunggu dokumen tata ruang. Dokumen tata ruang dalam waktu dekat ini sudah akan keluar," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulut, Noldy Tuerah saat dihubungi Tribun Manado via telepon, Rabu (2/11/2011).

Noldy menambahkan, KEK memberikan keuntungan intensif untuk menarik investor masuk kedalam daerah yang khusus dengan lokasi yang berdekatan dengan pelabuhan. Di tempat terpisah, Direktur Perencanaan Badan Pengurus Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (BP Kapet) Sulut, Rene Charles Kepel, pemda Sulut telah memenuhi aturan sesuai undang-undang 39 tahun 2009 tentang KEK dan peraturan pemerintah nomor 02 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan ekonomi khusus.

"Kita sudah membuat kajian finansial, kajian ekonomi, kajian kelembagaan, dan aturan yang lain seperti KEK yang tertuang dalam RTRW Provinsi dan Kota Bitung. Ini merupakan syarat-syarat untuk ekonomi khusus. Kita sudah sangat siap tinggal menunggu Dewan Nasional KEK," ujarnya.

Charles menambahkan, minggu lalu, ia bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan, dan Kepala Bappeda Sulut, Noldy Tuerah bertemu dengan tim KEK dan mengatakan Sulut paling siap untuk dokumen yang sudah memenuhi unsur persyaratan oleh peraturan menjadi daerah KEK. Ia menambahkan rencana lokasi KEK berada di Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.

"Rencana lokasi KEK berada di Tanjung Merah Kota Bitung dengan luas 120 hektar are. Kemudian lahan industri KEK yang menjadi Bitung Intranusa Industrial Estate seluas 22 ha,"ucap Charles.

Dalam lokasi Bitung Intranusa Industrial Estate selain indutri juga terdapat industri pengolahan produk laut, pelabuhan ikan, terminal kontainer, gerbang utama dan pengecekan, kantor dan bengkel kerja. Sarana infrastruktur pendukung KEK yakni pembangunan jalan tol Bitung-Manado, Jalan layang dari daerah KEK ke pelabuhan Bitung dan jalan rel kereta api yang menghubungkan Manado- Bitung dan Bitung-Gorontalo   

"Pembangunan jalan tol senilai Rp 3,17 triliun, Mengenai pembangunan  jalan tol secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara.  Namun saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan telah dilakukan," terangnya.

Menurut Charles manfaat KEK Bitung dalam kawasan timur Indonesia dapat mengurangi pengangguran, menciptakan daya tarik investasi, meningkatkan ekspor dan menciptakan jaringan baru dan akses ke pasar dunia dan saluran distribusi internasional. Selain itu, juga dapat meningkatkan penjualan dalam negeri termasuk sumber-sumber lokal. (def)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved