Survei LSI
Politisi Muda PAN: Survei LSI Pembunuhan Karakter
Hasil survei LSI bahwa publik tidak lagi percaya pada politisi muda, secara substansi layak dijadikan refleksi serius oleh para politisi muda.
Politisi muda PAN, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, politisi muda sekarang harus bersaing dengan menunjukan integritas, kapasitas dan rekam jejak. Namun secara teknis, metodologi dan momentum survei itu juga tendensius. Ada kemungkinan, imbuhnya, survei itu diluncurkan untuk pembunuhan karakter tokoh-tokoh muda untuk memuluskan kandidat tertentu.
"Saya melihat persepsi publik memang sedang tidak berpihak pada politisi partai secara umum. Tidak bisa diartikan yang senior lebih dipercaya. Tergantung figurnya. Kinerja politisi tidak bisa diukur dan dinilai melalui survei saja yang rawan akan framing atau pengkondisian dari lembaga survei," kata Bima Arya, Senin (31/10/2011).
Momentum peluncuran hasil survei, juga berdekatan dengan isu pencapresan Aburizal Bakrie di Golkar. Minggu (30/10/2011) kemarin, Lingkaran Survei Indonesia mengungkap hasil survei yang kesimpulannya publik kurang mendukung kiprah politisi muda jadi capres 2014.
Dari 1.200 responden yang disurvei, hanya 24,8 persen responden yang menilai politisi muda berperilaku baik. "Sisanya, sebagian menilai buruk dan sebagian lagi tidak menjawab," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam jumpa pers, di kantor LSI, Jakarta, Minggu (30/10/2011).
Politisi muda yang dimaksud dalam survei ini adalah politisi yang berkiprah dengan usia di bawah 50 tahun.