Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kekerasan

Tinggogoy: Pos Polisi Diserang Bentuk Keputusasaan Masyarakat

Penyerangan terhadap pos polisi di Manado menunjukkan keputusasaan masyarakat terhadap aparat

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO
- Penyerangan terhadap pos polisi di Manado menunjukkan keputusasaan masyarakat terhadap aparat pengayom masyarakat. Oleh karena itu pihak kepolisian harus memperbaiki citranya dengan lebih keras lagi.

Demikian dikatakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Utara (Sulut) Ferry Tinggogoy. "Hal tersebut merupakan bentuk keputusasaan masyarakat terhadap pihak kepolisian," ujarnya, Senin(24/10/2011).

Tinggogoy menambahkan keputusasaan terjadi karena beberapa oknum polisi yang sering mencoreng institusi penegak hukum tersebut. Oleh karena itu kedisiplinan dalam insitusi tersebut harus ditegakkan dengan baik sehingga prilaku yang melanggar disiplin tidak terjadi. "Namun di Sulut masih banyak polisi yang berprilaku baik, yang patut dibanggakan," katanya.

Akibat tingkah laku beberapa oknum polisi tersebut telah menyebabkan citra polisi semakin buruk di masyarakat. Sehingga masyarakat sudah antipati terhadap aparat keamanan. "Padahal polisi merupakan pengayom masyarakat," ungkapnya.

Padahal sejak 2002 polisi telah dipisahkan dari ABRI, sehingga saat ini lembaga kepolisian harus berupaya lebih dekat lagi dengan masyarakat. Sebab hanya dikepolisianlah masyarakat menyandarkan jika terjadi pelanggaran hukum.

Polisi harus cepat jika terdapat kasus hukum, baik itu dalam penyelidikan maupun penyidikan, sehingga ada kepuasan masyarakat karena kasusnya selesai. Dalam penegakkan hukum juga jangan tebang pilih, sebab negara ini adalah negara hukum. "Jika hal itu dilaksanakan, maka citra polisi akan semakin baik," ungkapnya. (erv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved