Pemadaman Listrik
Keluhan Listrik Padam Tak Digubris PLN
Pelayanan aliran listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bitung masih terus didera problematika
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Pelayanan aliran listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bitung masih terus didera problematika. Kali ini pelanggan dibuat kesal, listrik padam sejak pagi hingga malam, Rabu (28/9/2011).
Hal ini dirasakan oleh satu di antara warga Kakenturan, Andre, listrik padam sejak pukul 10.00 Wita sampai sore jelang malam. "Saya mengeluh sekali listrik padam," ujarnya.
Ia menjelaskan, upaya untuk mengatasinya, sebagian warga Kakenturan sudah ada yang mengadi di nomor gangguan PLN 043821023.
"Jawaban yang diterima tidak beri solusi. Alasan petugas sedang turun lapangan buktinya toh masih padam," kata Andre.
Hal senada dengan Nurlela Van Gobel, warga Girian Bawah menjelaskan, listrik padam di Girian Bawah ganggu aktivitas. Sebab biasa hidup sudah bergantung pada aliran listrik, tanpa listrik hidup seolah tidak normal.
"Mati di Girian Bawah dari siang hingga malam ini (sampai berita di tulis di pukul 20.00 Wita masih mati)," ungkap perempuan sarjana ekonomi ini.
Terpisah, Kepala Ranting PLN Bitung Alfons Salindeho, saat dimintai keterangannya, dirinya membantah bila ada pemadaman listrik.
"Didaerah mana itu, Kakaenturan mana? Tidak ada coba anda cek," ujarnya saat ditanya oleh Tribun Manado via telpon genggam.
Menurutnya, tidak ada laporan resmi PLN Bitung mengalami kerusakan bagian teknik, apalagi sampai berefek pada terjadinya pemadaman di Girian Bawah itu tidak benar.
"Coba kamu cek saja di Manembo-nembo. Disitukan ada kantor," dalihnya kepada Tribun Manado dengan langsung mematikan telpon genggamnya secara tiba-tiba.
Menanggapi hal itu, Ketua Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Bitung, Sani Kakauhe, menuturkan, pelayanan yang diberikan PLN Bitung tidak mencerminkan pelayanan publik, masih sebatas mengutamakan kepentingan ego lembaga perusahaan. "Pelanggan itu haruslah dilayani baik. Bila ada keluhan hadapi, atasi dan selesaikan," tegasnya.
Ia menjelaskan, pelayanan yang diberikan PLN Bitung seakan tidak sepadan dengan para konsumen yang ketika terlambat bayar langsung peroleh sanksi padam dan pemutusan sambungan. "Mari kita wujudkan kemajuan bersama, jangan berpikir sempit dan ego sektoral," tutur Sani.
Pria berambut keriting ini menambahkan, sebelumnya PLN pernah mencanangkan target mati lampu hanya sembilan kali dalam setahun.
"Tapi mana buktinya, malahan bukan kenyataan. Jika PLN masih seperti ini selayaknya pemerintah mencabut monopoli listrik oleh PLN," ujar Sani.