Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kekerasan

Memprihatinkan, Aksi Kekerasan di Kalangan Pelajar

Itu berarti ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi semakin hari kedisiplinan masyarakat sudah semakin parah dan semakin hilang

Editor:
zoom-inlihat foto Memprihatinkan, Aksi Kekerasan di Kalangan Pelajar
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Siswa SMAN 6 mengejar salah seorang wartawan Harian Kontan, Fransiskus Simbolon (kanan) saat terjadi bentrok antara wartawan dengan siswa SMAN 6 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2011). Kejadian ini bermula saat sejumlah wartawan dari media cetak maupun elektronik melakukan aksi demonstrasi berkaitan dengan kasus perampasan kamera video salah satu wartawan Trans 7. Namun situasi semakin memanas sehingga bentrokan tidak bisa dihindarkan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara, Johannes AA Rumeser menilai, aksi pengeroyokan kepada para wartawan yang diduga kuat dilakukan oleh sejumlah siswa SMAN 6 Jakarta, Senin (19/9/2011) siang, sesuatu yang memprihatinkan dan merupakan bukti hilangnya nilai kedisiplinan dalam kehidupan masyarakat. Menurutnya, tindakan itu tidak bisa dibiarkan. Jika dilakukan pembiaran, maka dikhawatirkan akan semakin sering terjadi aksi-aksi serupa.

"Itu berarti ada sesuatu yang tidak beres. Apalagi semakin hari kedisiplinan masyarakat sudah semakin parah dan semakin hilang," kata Johannes, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2011) malam.

Psikolog yang akrab disapa Jo ini menambahkan, secara umum, banyak masyarakat yang semakin tidak mematuhi aturan. Dan aksi-aksi kekerasan pun terjadi di sejumlah daerah. Dalam konteks kekerasan yang dilakukan para pelajar, ia menekankan, tindak kekerasan yang dilakukan secara massal hanya bisa diselesaikan jika ada sosok pemimpin yang berkarakter dan bisa dijadikan contoh oleh para siswa.

"Kejadian seperti ini hanya bisa diatasi jika pemimpinnya kuat dalam melaksanakan hukum. Itu harus ada dan lebih baik, karena jika berlarut-larut saya khawatir nilai-nilai dalam masyarakat bisa hancur," kata Jo. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved