Kasus Kekerasan
Orangtua Aya Masih Trauma
Husin Dondo dan Satin Mokodongan, orangtua Sri Wahyuni Dondo yang menjadi korban aniaya
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Husin Dondo dan Satin Mokodongan, orangtua Sri Wahyuni Dondo yang menjadi korban aniaya seorang oknum anggota TNI berinisial Sal, mengaku trauma setelah kejadian yang menimpa sang anak.
Mereka mengaku tidak begitu mengenal Sal kendati tersangka kerap datang ke rumahnya. "Dia tidak pernah masuk ke rumah, paling hanya sampai di halaman rumah saja," ujar Satin yang sedang mendampingi anaknya di RS Monompia, Minggu (18/9/2011).
Husin mengaku saat peristiwa baru terjadi tak mengira yang menjadi korban adalah anaknya. Dia baru pulang dari kantor saat melihat kerumunan orang di tempat praktek dr Syafrudin Mokoginta di mana Wahyuni yang disapa Aya bekerja.
Bahkan saat melihat ke RS Monompia pun, dia belum tahu siapa korabanya. Betapa kagetnya dia saat mengetahui yang dibawa ke rumah sakit tersebut sanga anak. "Sebelumnya sudah merasa tak enak hati," kata Husin.
Pasangan
suami istri itu berharap puteri mereka segera sembuh sehingga bisa
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. "Saat ini, makan saja masih
bubur dan belum bisa bicara banyak," kata Husin.