Tanah Longsor
BPBD Minahasa Masih Hitung Total Kerugian Longor Atep
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa, Vicky Kaloh mengatakan, pihaknya
TRIBUNMANADO.CO.ID,
TONDANO - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa,
Vicky Kaloh mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan total
kerugian akibat bencana longsor yang terjadi di Desa Atep dan ruas jalan
antara Desa Atep dan Manembo, Kecamatan Langowan Selatan.
Saat diwawancarai Tribun Manado, Rabu (7/9/2011), Kaloh menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan pemerintah desa Atep dan pemerintah Kecamatan Langowan Selatan terkait jumlah kerusakan yang diakibatkan bencana longsor yang terjadi akhir pekan lalu.
"Sampai saat ini kami masih mengumpulkan data luas lahan perkebunan cengkeh yang rusak karena longsor. Lahan perkebunan cengkeh yang rusak karena longsor tersebar di puluhan daerah, sehingga butuh waktu lebih untuk mendata luas dan jumlah pohon cengkeh yang rusak," ujarnya.
Dirinya menambahkan, data sementara yang diterima BPBD Minahasa adalah 14 rumah di Desa Atep rusak karena longsor, dan 16 titik longsor terjadi pada ruas jalan antara Desa Atep dan Desa Manembo.
Sebelumnya, Hukumtua Desa Atep Ronny Malinkonor mengatakan, berdasarkan informasi yang disampaikan warga beberapa saat setelah kejadian longsor, luas lahan perkebunan yang rusak karena longsoran tanah mencapai sekitar 100 hektar. Menurutnya, diperkirakan jumlah pohon cengkeh yang rusak mencapai sekitar 2.000 pohon.
"Jumlah ini masih data sementara, karena masih banyak kebun yang jauh dari desa yang belum diketahui apakah rusak atau tidak. Kami masih terus mengumpulkan informasi atau laporan dari warga," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Manado, jumlah perkebunan cengkeh yang rusak karena longsor cukup banyak. Jika diperhatikan, banyak tanah perkebunan yang berada di daerah curam seperti terkelupas dan nampak tinggal tanah tanpa menyisakan satu tanamanpun.