Seminar
Babe Palar Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
Lambertus Nicodemus 'Babe' Palar disetujui untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional
Penulis: | Editor:
						TRIBUNMANADO.CO.ID,TOMOHON -- Lambertus Nicodemus 'Babe' Palar disetujui untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional saat pelaksanaan seminar nasional bertajuk "Babe Palar, Menuju Pahlawan Nasional' digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Tomohon, Selasa (6/9).
Persetujuan tersebut merupakan satu dari tiga rekomendasi penting yang dihasilkan. Dua rekomendasi lainnya yakni perlu adanya penghargaan lokal dari Pemerintah Propinsi atau Kabupaten/Kota untuk para Tokoh-tokoh Daerah, serta perlu ada Penulisan Buku tentang Lambertus Nicodemus 'Babe' Palar.
Turut hadir dalam seminar tersebut mantan Ketua Sinode GMIM, Profesor WA Roeroe, Rektor UKIT YPTK dan R Siwu, Budayawan Ivan Kaunang, Wartawan Senior Harry Kawilarang, Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas, Ketua LSM Format Josis Ngantung, Tokoh Kawanua di Jakarta Audy Wuisan dan ratusan PNS dilingkup pemerintahan Tomohon sebagai peserta seminar.
Pada kesempatan itu Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Tomohon Jimmy Eman berkesempatan melantik Piet Liuw sebagai Ketua Tim Kerja Babe Palar menuju pahlwawan nasional bersama struktur lengkapnya.
Eman mengatakan sebagai generasi masa kini, sudah selayaknya menghargai jasa pahlawan termasuk sosok Babe Palar sebab telah banyak berbuat untuk membesarkan dan mengharumkan Negara ini di dunia Internasional. "Babe Palar layak diangkat menjadi pahlawan nasional, karena perbuatan dan tindakannya memberi andil besar hingga Indonesia diakui dunia Internasional," jelasnya.
Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tetap menghormati jasa pahlawannya. "Jadi jangan pernah melupakan sejarah," ujar Eman.
Ia mengimbau semua stake holder yang ada di daerah ini untuk menjadi Babe Palar masa kin, yang diharapkan bisa berjuang mewujudkan cita-cita demi mensejahterakan rakyat di Kota Tomohon. "Direncanakan akan didirikan monumen Babe Palar di Kelurahan Matani I," katanya.
Babe Palar sendiri memang tak asing bagi warga Kota Tomohon, sebab sosok yang satu ini kelahiran asli Rurukan Kecamatan Tomohon Timur pada 1900 silam. Ia dikenal sebagai tokoh yang berperan sehingga Indonesia diakui dan diterima menjadi anggota PBB ke-60. "Babe Palar lah yang menggerek dan mengibarkan bendera merah putih disamping 59 Negara lainnya di markas PBB New York pada 28 September 1950," jelas Yudi Turambi, Sekretaris Panitia Seminar