Gunung Soputan Meletus
Warga Anggap Abu Soputan Berkah Kesuburan
"Kalau Gunung Soputan itu meletus, maka abunya itu dianggap berkat, karena sangat subur sebagai pengganti pupuk nantinya," ujar Arnold Jacob
Penulis: David_Kusuma | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Abu Gunung Soputan yang mengarah ke Amurang, Motoling, Kulembuai saat erupsi tanggal Minggu (14/8/2011) pagi dianggap warga akan membawa dampak kesuburan bagi pertanian.
"Kalau Gunung Soputan itu meletus, maka abunya itu dianggap berkat, karena sangat subur sebagai pengganti pupuk nantinya," ujar Arnold Jacob, tokoh masyarakat Amurang.
Lanjutnya, memang abu itu awalnya akan membuat mati tanaman yang tidak berguna dahulu. "Habis itu lahan itu akan subur, itu pernah terjadi saat letusan lalu-lalu," ujarnya.
Dijelaskannya aliran lava sudah terbentuk sejak dahulu, di jalur yang sekarang mengalir.
"Sungai kelewah diantara Desa Lobu dan Ranoketang itu jalur lava, dan menuju Sungai Ranoyapo. Oleh karena itu ada mata air dekat Jembatan Kelewaha itu mengalir mata air panas," ujarnya menjelaskan.
Air panas itu sendiri, oleh masyarakat dibuat bak dan dijadikan tempat pemandian umum bagi warga yang melintas.
Saat guguran Lava terjadi Minggu malam, dikatakan Sandy Manengkey Kepala Pos Penjagaan Soputan diperikiaran hanya berjarak 500-700 meter kebawah, sehingga paling banter sampai ke perkebunan warga di antara Desa Silian, Lobu, maupun Ranoketang.
"Paling jauh itu 500 sampai 700 meter, sehingga belum akan sampai ke pemukiman warga, paling jauh pun hanya sampai ke perkebunan," ujarnya.
Pemantauan yang terus dilakukan oleh mereka, Senin (15/8/2011), semburan Abu vulkanik sudah tidak terjadi lagi, gempa tremor pun menurun dari sebelumnya 44 milimeter menjadi 0,5 sampai 3 milimeter.
"Abu sudah tidak ada lagi, kecuali jika terjadi gempa hembusan, tetapi itupun hanya beberapa detik dan hanya sedikit," ucapnya.
Begitu juga gempa vulkanik dalam hingga pukul 18.00 Wita sudah tidak terjadi lagi. "Meski begitu status masih siaga," imbuhnya.