Keluarga
Orangtua Cekcok, Anak-anak Telantar
- Fahri (2) dan Farhan (5 bulan) sudah empat hari di Panti Asuhan Fathul Khair, Kelurahan Harjamukti,

TRIBUNMANADO.CO.ID, DEPOK -- Fahri (2) dan Farhan (5 bulan) sudah empat hari di Panti Asuhan Fathul Khair, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Hingga Minggu (7/8/2011), mereka tampak bingung dan sering menangis tersedu. Yang mereka tahu adalah ayahnya Hendrik (30) membawa keduanya ke panti asuhan itu Kamis (4/8/2011) siang. Setelah itu ditinggal pergi.
Hendrik yang juga seorang kuli panggul di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, tidak sanggup lagi merawat kedua anaknya. Isterinya kabur dari rumah dua minggu sebelum dia menitipkan anak-anaknya ke panti asuhan.
"Istri Hendrik pergi karena sering dipukuli. Dia tidak tahan di rumah, akhirnya kabur. Saya bisa memaklumi sikap isterinya. Tetapi yang tidak bisa saya terima adalah mengapa mereka (Hendrik dan isterinya) mengabaikan hak asuh anak-anak. Mereka saat ini sedang membutuhkan keberadaan orangtua," kata Bariroh, pimpinan Yayasan Fathul Khair, Minggu (7/8/2011) di Depok.
Hingga saat ini, belum diketahui keberadaan isteri Hendrik. Bariroh sangat berharap perempuan itu kembali menemui anak-anaknya. Walaupun dia sedang bertengkar dengan Hendrik, namun harus tetap mengedepankan hak anak. "Kasihan Fahri dan Farhan, mereka butuh kehadiran orangtua," katanya.
Bariroh berupaya mempertemukan kembali dua orangtua tersebut melalui bantuan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Depok. Saat ini pihak panti asuhan baru mengetahui alamat mertua Hendrik, namun belum dapat mengetahui keberadaan isterinya.
Dia ingin memediasi pertengkaran orangtua tersebut agar tidak mengorbankan hak anak. "Kalau pun bertengkar, silahkan. Namun dia mengharap agar keduanya menggunakan akal sehat," kata Bariroh.
Sebelum menitipkan anaknya ke panti asuhan, selama dua minggu Hendrik mencari tempat pengasuhan. Selama waktu itu, tidak ada orang yang mau mengasuh. Terakhir dia mencoba menitipkan anaknya di Masjid Wakfiyah al Islam di Jalan Raya Bogor kilometer 33,5, Kota Depok. Pengurus masjid inilah yang menyarankan agar Hendrik menitipkan anak-anaknya di Panti Asuhan Fathul Khair.
Ketika menyerahkan anaknya, Hendrik tidak meninggalkan alamat rumah. "Saya tidak punya alamat," katanya kepada pihak panti asuhan.