Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jelang Ramadan

Pengusaha di Bolmong Raya Sepakat Tempat Hiburan Tutup

Pemilik tempat hiburan malam di daerah Bolmong Raya sepakat menutup usahanya sepanjang bulan

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Pengusaha di Bolmong Raya Sepakat Tempat Hiburan Tutup
TRIBUNMANADO/EDI SUKASAH
Kapolre Bolmong Kompol Heru Pramukarno bersalaman dengan seorang pemilik usaha tempat hiburan malam usai tandatangan kesepakatan, Jumat (29/7/2011)

Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Pemilik tempat hiburan malam di daerah Bolmong Raya sepakat menutup usahanya sepanjang bulan Ramadhan. Mereka akan membukanya kembali tiga hari setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1432 hijriah.

Kesepakatan tersebut merupakan satu di antara beberapa hasil pertemuan rutin Polres Bolmong yang Jumat (29/7/2011) kali ini mengundang para pemilik cafe, karaoke, billyard dan tempat-tempat hiburan lainya di Bolmong Raya.

Usulan penutupan tersebut justru datang dari para pemilik usaha tersebut. "Saya usulkan tempat hiburan malam ditutup sepanjang Ramadhan. Tapi, Polisi harus konsekwen jangan tebang pilih jika memang ada peutupan," ujar Chairil Manoppo, pemilik Queen Cafe.

Ucapan Chairil ditimpali Detty Pudul yang mewakili De Star. Detty mengatakan setiap bulan puasa cafe-cafe yang menyajikan hiburan di malam hari memang tutup. Bahkan, bila pun ada izin buka di bulan tersebut, kata Detty,pihak De Star akan tutup.

Para pemilik usaha tersebut hanya meminta Sabtu (30/7/2011) malam, usaha mereka tetap buka sebagai penutupan sebelum bulan Ramadhan. Dan, hal tersebut bisa dikomunikasikan dengan masyarakat dan ormas-ormas.

"Saya sependapat dengan teman-teman yang lain untuk tutup. Hanya hal ini dikomunikasikan, ketakutam kami adalah ormas-ormas," ujar Buyung Kalani dari Cello Club.

Wakapolres Bolmong Heru Pramukarno yang memimpin acara diskusi mewakili Kapolres AKBP Enggar Brotoseno memberikan apresiasi positif kepada pemilik tempat hiburan malam untuk menutup sementara kegiatan usahanya. Kata dia, selama sebulan umat muslim bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.

"Wilayah Sulut rasa keagamaanya tinggi, sehingga keamanan pun terjaga. Itu yang saya rasakan dibandingkan dengan daerah lain," kata dia.


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved